SEMARANG, iNewsPantura.id – Banjir yang kembali merendam kawasan Kaligawe, Kota Semarang, tak hanya mengganggu arus lalu lintas, tetapi juga aktivitas ekonomi warga. Pasar Waru Kaligawe yang tergenang air sejak dua hari terakhir membuat para pedagang terpaksa memindahkan lapak mereka ke pinggir Jalan Raya Sawah Besar.
Pedagang mengaku enggan berjualan di dalam pasar karena genangan air cukup tinggi, membuat pembeli enggan masuk. Kondisi itu memaksa mereka membentuk pasar tiban di tepi jalan demi tetap bisa mencari nafkah.
“Kalau di dalam pasar sepi, tidak ada pembeli yang mau masuk karena banjir,” kata Rini, salah seorang pedagang.
Namun berpindah ke pinggir jalan bukan berarti solusi yang ideal. Para pedagang mengaku omzet mereka justru menurun karena posisi berjualan yang kurang nyaman dan rawan terganggu lalu lintas.
“Omzet turun jauh. Tapi mau bagaimana lagi? Kalau tidak jualan, tidak makan,” ujar Wati, pedagang lainnya.
Banjir yang menggenangi Pasar Waru Kaligawe bukan yang pertama kali terjadi. Warga menyebut kondisi ini kerap terulang saat hujan deras dan air pasang datang bersamaan.
Pembeli pun memilih berbelanja di luar area pasar karena kondisi lantai pasar masih terendam.
“Kalau banjir begini saya memilih beli di luar saja, lebih mudah. Kalau masuk ke dalam kotor dan becek,” tutur Zarokah, warga yang sedang berbelanja.
Meski berjualan di pinggir jalan, para pedagang berharap pemerintah segera melakukan penanganan serius, karena banjir di kawasan Kaligawe sudah terjadi bertahun-tahun dan belum tuntas terselesaikan.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait
