Marak LGBT di Banyumas Jadi Keprihatinan  MUI Banyumas

Mas Sal
Ketua Komisi Dakwah, Ukhuwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Kabupaten Banyumas, Mohamad Aminudin. Foto : iNewsPantura.id/ Mas Sal

PURWOKERTO, iNewsPantura.id - Maraknya fenomena LGBT di wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menjadi perhatian serius bagi pengurus Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Kabupaten Banyumas.

Ketua Komisi Dakwah, Ukhuwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Kabupaten Banyumas, Mohamad Aminudin mengaku sangat prihatin atas kasus ini. 

Hal ini ia ungkapkan disela sela penjelasan program kerja masing-masing komisi saat Musyawarah Kerja MUI Banyumas.

Saat diwawancarai wartawan, Mohamad Aminudin meminta kasus LGBT ini jadi perhatian khusus, terutama para dai, para mubaligh para ustadz

"Ini sesungguhnya bukan perkara yang baru dan itu sudah pernah dihembuskan oleh PJ Bupati Banyumas Hanung saat. Jadi saat itu sekitar setahun lalu saja tercatat LGBT di Kabupaten Banyumas ada 2000. Belum lagi yang tidak tercatat. Sedangkan terbanyak berada di Purwokerto Selatan," ujar Mohamad Aminudin. 

Dalam musyawarah kerja ini, juga disampaikan keprihatinan dari pengurus MUI dimana pelaku LGBT sudah bukan lagi dari kalangan dewasa tapi sudah masuk kepada tingkat pelajar. 

"Bahkan tidak menutup kemungkinan masuk ranah mohon maaf, institusi pemerintahan. Karena itulah MUI menjadi peran utama dalam menyelesaikan persoalan-persoalan umat ini," tambahnya.

MUI Kabupaten Banyumas berharap kepada seluruh instansi agar mengaktifkan kegiatan-kegiatan taklim seperti pengajian. Hal ini dianggap penting  minimal sebagai salah satu cara untuk memberi pemahaman terhadap agama dan keyakinan yang mereka anut.

Dr Tri Wuryaningsih, praktisi sosial yang juga Dosen Sosiologi FISIP Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, mempunyai pandangan terkait LGBT. Menurutnya, dengan perkembangan zaman dimana orang semakin permisif dimana oriantasi sexual dianggap hal privat, inilah yang menjadikan kelompok LGBT merasa diberi ruang.

"Karena orang tidak peduli.dengan hal ini, sehingga bisa menjadi berkembangnya kelompok LGBT. Padahal kelompok ini  dianggap bahaya karena bisa menularkan HIV Aids dan juga membahayakan aspek sosial agama nilai-nilai yang ada di masyarakat" ujar Triwur panggilan akrabnya.

Triwur menambahkan, biasanya.LGBT ini karena pengaruh lingkungan dan jarang dari faktor genetik.

"Bisa juga dari medsos dan terhubung dari aplikasi tertentu dengan mencari pertemanan oriantasi yg sama. Sehingga orang tua harus berhati-hati dalam mengawasi anak-anak dalam berteman," tambah Triwur.

Triwur menekankan, bicara LGBT tidak semata bicara HAM, namu lebih pada aspek sosial dan norma agama. 

Oleh karena ia berharap MUI Kabupaten Banyumas harus terus menerus mengedukasi dalam pencegahan LGBT ini salah satunya dengan cara bekerjasama dengan media. 

Editor : Suryo Sukarno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network