PEMALANG, iNewsPantura.id - Suasana haru dan penuh semangat mewarnai acara Graduasi 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang digelar di Pendopo Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Senin (17/10/2025). Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul hadir langsung untuk menyerahkan sertifikat graduasi sekaligus mendengar cerita perjuangan para peserta.
Salah satu yang menarik perhatian adalah dialog antara Gus Ipul dengan seorang wisudawati bernama Fatimah Tulzahro, ibu dua anak yang telah menerima bansos PKH sejak tahun 2020, tepat saat pandemi Covid-19 melanda.
Fatimah menceritakan perjalanan hidupnya. Sebelum pandemi, ia bekerja sebagai pedagang kantin sekolah, sementara suaminya menjadi tukang kebun. Namun ketika Covid-19 merebak, ia kehilangan penghasilan dan harus bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) demi memenuhi kebutuhan keluarga.
“Dalam satu desa ada ratusan yang ikut seleksi. Alhamdulillah saya lolos,” ungkap Fatimah mengenang awal mula ia menerima PKH.
Kini, setelah lima tahun mendapatkan bantuan, Fatimah resmi lulus dari kepesertaan PKH karena dinilai telah mampu mandiri. Dengan mantap, ia menyatakan siap naik kelas dan menjalani hidup tanpa bergantung bantuan.
“Siap. Insyaallah,” jawab Fatimah saat ditanya Mensos apakah dirinya siap meninggalkan PKH.
Aspirasi Muncul dari Panggung Wisuda
Dalam dialog itu, Gus Ipul meminta Fatimah menyampaikan masukan untuk perbaikan layanan sosial. Tanpa ragu, Fatimah mengemukakan persoalan yang kerap dialami masyarakat terkait standar penerima bansos yang dianggap kurang dipahami publik.
“Apa sih standar penerima PKH? Kami tidak meminta, kami terpilih. Tapi masyarakat mempertanyakan,” kata Fatimah, yang disambut sorakan dukungan para peserta lain.
Ia berharap pemerintah melakukan seleksi lebih ketat dan transparan agar tidak ada kecemburuan sosial di masyarakat.
“Mohon ke depannya benar-benar diseleksi yang berhak dan yang tidak,” ujarnya.
Gus Ipul Apresiasi Keberanian Penyampaian Aspirasi
Masukan itu disambut baik oleh Mensos. Gus Ipul menegaskan bahwa suara masyarakat, terutama para penerima manfaat, merupakan bahan penting untuk meningkatkan kualitas program perlindungan sosial.
“Bagus, nasihatnya bagus sekali. Ibu kalau ngomong apa adanya nggak usah minta maaf. Itu harus kita hormati,” ujar Gus Ipul sambil mengajak peserta memberikan tepuk tangan.
Acara graduasi ini menjadi momentum bagi Kemensos untuk mendorong kemandirian keluarga penerima manfaat, sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap tata kelola bansos yang lebih tepat sasaran dan transparan.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait
