SEMARANG, iNewsPantura.id — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025, di Semarang. Agenda tahunan ini menjadi forum strategis untuk menyampaikan pandangan BI terkait kondisi ekonomi terbaru, tantangan global, serta arah kebijakan tahun ke depan.
Kegiatan PTBI 2025 Jawa Tengah dihadiri Plh. Kepala Perwakilan BI Jateng Nita Rachmenia, jajaran DPRD, kepala daerah, pimpinan perbankan, akademisi, pelaku usaha, dan berbagai pemangku kepentingan daerah. Para peserta juga mengikuti siaran PTBI Nasional yang dihadiri langsung Gubernur Bank Indonesia dan Presiden Republik Indonesia.
Ekonomi Nasional Tetap Tangguh di Tengah Gejolak Global
Dalam pidato nasional, Gubernur Bank Indonesia menyampaikan bahwa ketidakpastian global masih membayangi perekonomian dunia. Namun, Indonesia tetap menunjukkan ketahanan dengan stabilitas terjaga, inflasi berada dalam sasaran, dan pertumbuhan yang relatif tinggi.
Kinerja ini, menurut BI, merupakan hasil sinergi kuat kebijakan moneter, fiskal, dan sektor keuangan. Ke depan, kebijakan BI akan berfokus pada penguatan stabilitas, percepatan hilirisasi, industrialisasi, serta dukungan terhadap transformasi struktural.
Presiden Republik Indonesia turut menyampaikan apresiasi atas paparan BI yang dinilai akurat dan mencerminkan ketangguhan ekonomi nasional. Presiden menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur dasar hingga desa serta penguatan koordinasi lintas kementerian.
Jawa Tengah Tumbuh 5,37 Persen, Investasi Tembus Rp66,13 Triliun
Pada level regional, Plh. Kepala Perwakilan BI Jateng, Nita Rachmenia, menyampaikan bahwa ekonomi Jawa Tengah terus tumbuh solid di tengah ketidakpastian global. Pada triwulan III 2025, Jateng mencatat pertumbuhan 5,37 persen (yoy), naik dari 5,28 persen pada triwulan sebelumnya, sekaligus lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 5,04 persen.
Realisasi investasi Jawa Tengah hingga September 2025 mencapai Rp66,13 triliun, mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap iklim usaha Jateng. Melalui platform KERIS Jateng, kolaborasi penguatan investasi diproyeksikan terus berlanjut untuk mendorong transformasi sektor industri pengolahan, tekstil, alas kaki, furnitur, makanan-minuman, pariwisata, hingga energi terbarukan.
Inflasi Jawa Tengah juga tetap terkendali dalam sasaran 2,5 ± 1 persen, didukung sinergi erat antara BI, TPID, dan pemerintah daerah. Jawa Tengah terus memperkuat ekosistem ekonomi digital dengan lebih dari 8,09 juta pengguna QRIS dan hampir 1 miliar transaksi non tunai hingga Oktober 2025.
Nita memperkirakan ekonomi Jawa Tengah tahun 2026 akan tumbuh pada kisaran 4,9—5,7 persen, dengan inflasi tetap terjaga meski risiko global masih perlu diwaspadai.
Pemprov Jateng Apresiasi Sinergi Lintas Sektor
Mewakili Wakil Gubernur Jateng, Kepala Biro Perekonomian Agus Prasutio menyampaikan apresiasi atas sinergi BI, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas ekonomi. Ia menegaskan bahwa pertumbuhan sebesar 5,37 persen dan investasi Rp66,13 triliun menandakan fundamental ekonomi Jateng yang kuat.
Penguatan UMKM, transformasi digital, serta pengendalian inflasi pangan menjadi fokus utama dalam mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Jawa Tengah Raih Penghargaan TPID Berkinerja Terbaik 2025
Pada PTBI 2025, Provinsi Jawa Tengah meraih penghargaan sebagai TPID Provinsi Berkinerja Terbaik 2025 untuk kawasan Jawa–Bali.
Acara kemudian dirangkaikan dengan pemberian apresiasi kepada mitra strategis yang mendukung berbagai program BI di daerah, mulai dari sektor perbankan, UMKM, sistem pembayaran, pengelolaan uang rupiah, hingga komunitas pendidikan.
Penghargaan diberikan kepada 15 penerima, di antaranya Koperasi Semedo Manise Sejahtera (UMKM Terbaik 2025), Ponpes Fadhlul Fadhlan (Ekonomi Sirkular Terbaik), Pemerintah Kota Salatiga (Transaksi Pendapatan Daerah QRIS Terbaik), hingga KEK Industropolis Batang sebagai mitra pendukung pengembangan ekonomi terbaik.
BI Jateng Siap Perkuat Sinergi ke Depan
KPwBI Provinsi Jawa Tengah memastikan terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah, otoritas terkait, dunia usaha, dan seluruh pemangku kepentingan. Fokus utama ke depan meliputi pendalaman ekosistem digital, penguatan pembiayaan inklusif dan berkelanjutan, serta dukungan terhadap transformasi sektor strategis.
Dengan langkah tersebut, Jawa Tengah diharapkan semakin berperan sebagai penumpu pangan nasional, pusat industri, dan motor pertumbuhan ekonomi domestik.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait
