BLORA, iNewsPantura.id – Warga Kelurahan Kedungjenar, Kecamatan Blora, Jawa Tengah, digegerkan peristiwa tragis tenggelamnya delapan anak di Sungai Lusi, Kamis (11/12). Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB ketika para korban diduga hendak mencari kerang di sungai tersebut.
Menurut keterangan warga bernama Adit, delapan anak itu merupakan santri dari Pondok Pesantren Al-Ma’un Kedungjenar. Awalnya mereka berencana bermain ke rumah ustaznya, namun kemudian memutuskan turun ke Sungai Lusi yang berada di belakang rumah tersebut.
Namun kondisi sungai sedang berarus deras setelah hujan semalam. Begitu masuk ke sungai, kedelapan anak itu diduga terseret arus dan tenggelam.
“Tiga anak berhasil selamat, tapi lima masih dalam pencarian,” kata Adit.
TRC–BPBD, TNI, dan Polri Turun ke Lokasi
Tak lama setelah laporan masuk, Tim Reaksi Cepat BPBD Blora bersama TNI–Polri langsung bergerak melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Lusi.
Kapolsek Blora Kota, AKP Rustam, membenarkan kejadian tersebut. Polisi telah melakukan olah TKP untuk mengungkap kronologi lengkap peristiwa itu.
“Tiga anak yang selamat sudah kami bawa ke RSUD dr. Soetijono untuk mendapatkan perawatan,” ujar Rustam.
Dari pemeriksaan awal, seluruh korban—baik yang selamat maupun yang masih hilang—berjenis kelamin perempuan.
Pencarian Masih Berlangsung
Hingga berita ini diturunkan, petugas gabungan masih melakukan penyisiran intensif di Sungai Lusi untuk mencari lima anak yang belum ditemukan. Arus sungai yang deras menjadi tantangan utama dalam pencarian.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait
