BREBES, iNewsPantura – Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Asosiasi Produsen Pestisida Indonesia (APROPI) menggelar pelatihan pestisida terbatas bagi ratusan petani di Aula Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Kamis (18/12/2025).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman petani agar dapat menggunakan pestisida secara benar, aman, dan bertanggung jawab.
Ketua Kelompok Substansi Pengawasan Pestisida Direktorat Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian, Budi Hanafi, mengatakan pelatihan pestisida terbatas telah dilaksanakan APROPI hampir di seluruh wilayah Indonesia. Khusus di Brebes, kegiatan ini menjadi pelatihan terakhir untuk tahun 2025.
“Jadi materinya meliputi tata cara pembinaan dan pengawasan pestisida, dengan narasumber dari dinas pertanian dan dinas kesehatan,” kata Budi Hanafi.
Ia menjelaskan peserta pelatihan berasal dari berbagai unsur, mulai dari pemilik produk, distributor, pemilik kios pertanian, petugas penyuluh lapangan (PPL), hingga produsen pestisida yang tergabung dalam APROPI.
“Targetnya, setelah pelatihan ini petani dapat mengaplikasikan pestisida secara baik dan benar,” ujarnya.
Menurut Budi, materi pelatihan menekankan pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) serta prinsip “enam tepat” dalam penggunaan pestisida.
Enam tepat, yaitu tepat dosis, tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat cara aplikasi. Harapannya, petani bisa melakukan penyemprotan pestisida secara benar dan aman.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Iskandar Agung, menyebut kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah dalam memberikan edukasi kepada petani.
“Kegiatan ini adalah sinergi dari Kementerian Pertanian, pemerintah provinsi, dan kami di pemerintah daerah. Intinya memberikan pengetahuan kepada petani terkait penggunaan pestisida,” kata Iskandar.
Ia mengungkapkan sebagian besar peserta pelatihan merupakan petani bawang merah, mengingat komoditas tersebut banyak dibudidayakan di Brebes dan membutuhkan pengendalian hama yang intensif.
“Jadi Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, sangat peduli terhadap pertanian dan juga rehabilitasi lingkungan. Sosialisasi ini tepat agar petani tidak melakukan penyemprotan sembarangan yang bisa mengganggu lingkungan,” jelasnya.
Iskandar juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian dan APROPI atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Kami berterima kasih kepada Kementerian Pertanian dan APROPI. Kegiatan ini sangat dibutuhkan untuk penyadaran dan pembinaan petani agar penggunaan pestisida sesuai dosis, tepat waktu, dan tepat cara,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif APROPI, Bungsu Rusli, mengatakan pelatihan ini dirancang agar petani memahami seluruh aspek penggunaan pestisida, mulai dari penyimpanan hingga aplikasi di lapangan.
“Petani dibekali pengetahuan tentang cara penyimpanan pestisida, cara mengecek keaslian produk, cara penggunaan, hingga cara menggunakan alat semprot dengan benar,” kata Bungsu.
Ia menambahkan, seluruh peserta akan mendapatkan sertifikat pelatihan yang berlaku seumur hidup.
“Sertifikat ini berlaku seumur hidup. Jika sudah ikut pelatihan ini, petani tidak perlu ikut lagi pelatihan sejenis di tempat lain. Sertifikat ini juga penting sebagai bukti bahwa petani telah mendapatkan edukasi, terutama karena pestisida termasuk bahan berbahaya dan beracun,” pungkasnya.
Editor : Yunibar SP
Artikel Terkait
