Kisah Sayidah Fatimah dan Sayidina Ali

Hadi Widodo
Kisah Sayyidah Fatimah dan Sayyidina Ali (Foto: Okezone)

Suatu ketika Sayidah Fatimah bercerita kepada Sayidina Ali tentang seorang hero di Kota Madinah. Seraya tersenyum, Sayidah Fatimah berujar, “Dulu di Kota Madinah ini ada seseorang yang aku selalu mendengar cerita tentang keberanianya di medan perang. Kisah itu membuatku kagum. Apa pun yang ia lakukan, membuatku selalu mencari tahu apa yang telah dilakukannya untuk agama ini.”

Mendengar cerita itu wajah Sayidina Ali tiba-tiba merah padam. Pandangan matanya tajam. Merasa ada sesuatu yang disembunyikan Sayidah Fatimah. Ya, Sayidina Ali pun tertikam oleh perasaan cemburu. Ia pikir, ada seseorang yang lain dalam hati istri tercintanya.

Meski begitu, ia tetap berusaha tetap tegar. Seolah-olah tidak ada sesuatu yang berubah pada dirinya. Ia yakin, Sayidah Fatimah adalah perempuan yang sangat bisa menjaga diri. Ia juga yakin, apa yang dikatakannya semata-mata hanya perasaan kagum istrinya kepada sosok yang ia ceritakan itu. Tidak lebih.

Tetapi, sebagai sikap seorang suami, Sayidina Ali merasa tak ada salahnya jika ia menyatakan perasaan cemburu itu. Hanya, ia sampaikan dengan bahasa yang halus, “Adakah engkau menyesal karena tidak menikah dengannya, akan tetapi menikah denganku?”

Pertanyaan itu membuat senyum Sayidah Fatimah mengembang. Lantas, dengan enteng ia membalas, “Tidak, wahai Ali. Justru sebaliknya aku merasa beruntung karena laki-laki yang aku ceritakan tadi adalah dirimu.”

Editor : Hadi Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network