Manusia Setengah Burung dalam Kisah Epik Odyssey Karya Homerus

Ribut Achwandi
Ilustrasi tentang Sirene, manusia setengah burung dalam mitologi Yunani Kuno (sumber foto: wordforsense.com)

Homerus, dalam puisi eposnya, Odyssey, terutama pada buku ke-12, menyebut makhluk ini dengan nama Sirene. Sosok makhluk hibrida ini muncul dalam salah satu adegan. Dikisahkan, setelah satu tahun ditahan Circe, Odysseus memutuskan untuk melanjutkan perjalannya pulang ke Ithaca. Namun, sebelum benar-benar Odysseus dan anak buahnya mengembangkan layar kapal, Circe berpesan pada mereka tentang Sirene.

Menurut Circe, para Sirene adalah wanita-wanita yang punya daya pikat. Tetapi, ia memperingati, agar salah satu di antara Odysseus dan anak buahnya jangan sampai terpikat. Sebab, ketika mereka terpikat, para Sirine akan menuntun kapal yang mereka tumpangi untuk keluar jalur hingga menabrak karang atau pulau hingga karam. Dengan begitu, mereka pun akan tenggelam dan mati.

Lalu, apa yang paling membuat daya pikat para Sirene ini? Adalah suara nyanyian mereka yang merdu dan indah. Untuk itu, Circe menyarankan agar menutup telinga mereka dengan lilin madu. Itulah satu-satunya cara yang paling mungkin dapat dilakukan.

Diceritakan pula, bahwa Sirene tinggal di salah satu pulau pesisir. Pulau itu dipenuhi tengkorak manusia. Dan, mereka selalu menduduki tulang-tulang itu sambil mendendangkan nyanyian dengan suara merdu mereka.

Meski begitu, Circe kemudian menyerahkan keputusan di tangan Odysseus. Circe tahu, Odysseus penasaran dengan nyanyian Sirene. Namun, ia memberi saran agar agar anak buahnya yang menutup telinga mereka dengan lilin madu. Sedang Odysseus, boleh saja tidak melakukan hal yang sama. Akan tetapi, ia mesti memerintahkan anak buahnya untuk mengikat tubuhnya ke tiang kapal. Langkah ini dilakukan sebagai pencegahan.

Singkat cerita, setelah mendapatkan beberapa nasihat Circe, mereka akhirnya melanjutkan perjalanan. Kapal mereka arahkan menuju jalur perairan selat antara Italia dan Sisilia. Jalur itulah yang menjadi tempat tinggal bagi manusia burung, Sirene.

Benarlah, mereka akhirnya bertemu dengan sekelompok manusia-burung itu. Seketika Odysseus memberi tahu anak buahnya tentang Sirene dan memerintahkan untuk mengikatnya ke tiang kapal sehingga dia dapat mendengarkan mereka tanpa harus mengalami kematian. Mereka pun berhasil melewati makhluk mitos itu dengan selamat.

Menurut beberapa penulis kuno, Sirene ditakdirkan untuk mati jika ada yang mendengar lagu mereka dan melawan. Oleh karena itu, Odysseus dalam kisah-kisah kuno disebut sebagai orang pertama yang membunuh para Sirene, yang melompat ke laut sampai mati setelah dia berhasil melarikan diri.

Editor : Ribut Achwandi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network