Pada tahun 1042 hingga 1130 atau zaman Kerajaan Jenggala di Jawa Timur, uang Krishnala hadir dengan bahan dasar emas dan perak. Bentuknya bulat datar untuk koin emas, sedangkan bulat cembung untuk koin perak. Sayangnya, fungsi uang krishnala sebagai pembayaran yang sah mulai tergantikan saat uang kepeng Tiongkok mulai masuk ke Indonesia.
3. Ma
Mata uang yang satu ini sebenarnya adalah uang masa yang dipakai pada zaman Kerajaan Mataram. Mereka ditemukan dan digunakan kembali saat Majapahit berkuasa, yaitu sekitar tahun 1200-an.
Tak sendirian, uang Ma juga didampingi uang Tahil dan beberapa uang emas dan perak lain. Bentuknya pun bervariasi, ada bulat, persegi, setengah lingkaran, seperempat lingkaran, segitiga, bahkan ada pula yang hanya berbentuk potongan logam. Tak seperti sekarang, bentuk uang pada zaman dahulu tidaklah begitu penting asal ada cap yang membuktikan bahwa benda itu dapat dipakai sebagai alat tukar.
4. Gobog Wayang
Uang Gobog Wayang adalah mata uang lain yang terkenal pada zaman Kerajaan Majapahit. Seperti yang dapat dibayangkan, Gobog Wayang berbentuk bulat dengan lubang di tengahnya. Hal ini karena terpengaruh rupa koin dari Tiongkok yang berbentuk serupa. Pada tahun 1300-an, uang ini mulai dipakai dan asli buatan Indonesia. Hanya saja, uang ini bukan berguna sebagai alat pembayaran, tetapi hanya untuk persembahan di kuil saja.
5. Dirham
Nama uang ini sering kita dengar. Dirham digunakan oleh Kerajaan Samudera Pasai yang menguasai nusantara antara tahun 1297 hingga 1326. Uang berbahan emas itu mengandung tulisan nama Sultan dengan gelar Malik az-Zahir atau Malik at-Tahir. Dirham biasa disebut "Mas" pada masa itu dan berukuran sama seperti uang kupang.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait