Tiga Tradisi Perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia 

Nanang Sulaeman
Tiga Tradisi Perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia (Foto: Okezone)

HARI Raya Waisak dirayakan untuk mengenang kelahiran dan kematian Sang Buddha, dengan berbagai tradisi yang khas di Indonesia.

Di Indonesia, perayaan Hari Waisak mengikuti keputusan World Fellowship of Buddhist (WFB). WFB adalah sebuah konferensi persaudaraan Buddhis sedunia.

Hari Raya Waisak 2567 BE jatuh pada hari ini, Senin (16/5/2022). Umat Buddha pun bersuka cita merayakannya dengan tradisi di daerahnya masing-masing.

Lantas, apa saja tradisi saat Hari Raya Waisak? Dikutip dari Okezone 16/03/2022  Berikut ulasan singkatnya:

1. Festival Candi Muaro

Perayaan Waisak di Jambi begitu meriah. Candi Muaro Jambi dipenuhi sekitar 1.000 biksu yang datang dari berbagai wilayah di Sumatera.

Puncak acara waisak sendiri diisi dengan festival pelepasan lampion sebanyak 1.000 buah.

Tak hanya itu, biasanya juga akan diadakan Festival Candi Muaro Jambi yang menampilkan pertunjukan seni dan budaya khas Jambi, kompetisi sastra tradisional, berbagai pameran dan bazar kuliner.

2. Trisuci Waisak di Candi Borobudur

Rangkaian Perayaan Waisak 2566 BE atau tahun 2022 dipusatkan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Perayaan kali ini kembali dilangsungkan setelah dua tahun ditiadakan karena pandemi.

Koordinator Waisak 2566 BE di Candi Borobudur, Tanto S Harsono mengatakan, setelah dua tahun ditiadakan karena pandemi, tahun ini dilangsungkan perayaan Waisak di Candi Borobudur.

Rangkaian Waisak dimulai pada Sabtu (7/5/2022) dengan karya bakti di Taman Makam Pahlawan (TMP) di seluruh Indonesia. Menurutnya, tema Waisak kali ini yakni jalan kebijaksanaan menuju kebahagiaan sejati.

"Besok (perayaan Waisak), kita masih dalam skala terbatas. Kita hanya batasi 1.200 orang (saat detik-detik Waisak)," ujarnya yang juga Ketua 2 DPD Walubi Jateng.

3. Arak-arakan dari Candi Mendut

Ribuan umat Budha dari berbagai daerah berjalan menuju Candi Borobudur, Senin (16/5/2022). Membawa bunga sedap malam dan melantunkan bacaan Parita Parita Suci umat dan para biksu berjalan dari Candi Mendut ke Borobudur di Magelang.

Umat juga membawa sesembahan seperti hasil bumi, api dan air suci. Sesembahan itu sebelumnya sudah disemayamkan di Candi Mendut. Sesembahan itu akan digunakan untuk perayaan Waisak di Candi Borobudur.

Arak-arakan ini bentuk meditasi berjalan atau Pradaksina dengan pikiran fokus dari Candi Mendut ke Borobudur seperti ajaran Budha. Arak-arakan juga dimeriahkan oleh pawai mobil hias.

Editor : Hadi Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network