PESONA Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT) jadi destinasi super prioritas dan salah satu venue Side Event G20, tak hanya dijadikan tempat liburan saja, tetapi juga menjadi tempat penyelenggaraan berbagai event seperti pertemuan, rapat, dan aktivitas lainnya berskala nasional dan internasional.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, Labuan Bajo menjadi salah satu destinasi super prioritas yang tentunya menjadi bagian fokus pemerintah. Khususnya dalam mempersiapkan destinasi wisata untuk siap menerima wisatawan.
Lebih lanjut, Kemenparekraf tengah berkoordinasi dengan instansi terkait, pelaku usaha MICE, serta asosiasi untuk penyelenggaraan kegiatan pertemuan dan konvensi (MICE) baik tingkat nasional dan internasional di Labuan Bajo.
Sandiaga mengatakan, dari sisi infrastruktur Labuan Bajo sudah mengalami banyak perubahan yang signifikan, bisa dilihat dari mulai Bandar Udara Internasional Komodo yang sudah lebih tertata, hingga pedestrian yang kian rapi, dan penginapan pun semakin banyak.Dari sisi CHSE.
"Baik hotel maupun restoran juga sudah tersertifikasi, sehingga wisatawan tidak perlu khawatir akan kebersihan dan kenyamanan wisatawan selama berada di Kawasan Labuan Bajo," ujar Sandiaga dalam Weekly Press Briefing yang digelar secara virtual.
Sementara itu, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina juga menyampaikan, penyelenggaraan TWG 1 Labuan Bajo, menjadi bukti bahwa Labuan Bajo siap menyambut berbagai event internasional lain ke depannya.
"Labuan Bajo sudah menjadi venue event internasional, hal ini secara tidak langsung memberitahukan kepada khalayak bahwa Labuan Bajo sudah siap menyambut event internasional sehingga event-event besar lain tentunya bisa diadakan di Labuan Bajo," kata Shana kepada MNC Portal.
Lebih lanjut, Labuan Bajo dengan pariwisata berkelanjutan dan berbasis masyarakatnya, siap dan mampu menjadi tuan rumah untuk berbagai event berkelas dunia lainnya terutama pasca pandemi.
"Tren pariwisata setelah pandemi adalah pariwisata yang berkelanjutan, berbasis masyarakat, dan ini adalah sesuatu yang telah dirintis dan lakukan selama 3 tahun terakhir, bagaimana pariwisata itu tidak lagi berorientasi pada jumlah tetapi juga kualitas, kepuasaan wisatawan dan masyarakat itu sendiri," terangnya.
Shana menambahkan, Labuan Bajo siap menyambut perhelatan internasional tersebut dan perhelatan internasional lainnya ke depan dan BPOLBF hadir sebagai representasi pemerintah pusat di daerah yang mengorkestrasi seluruh kepentingan dalam membangun pariwisata Labuan Bajo yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait