JAKARTA - Terdapat beberapa negara penghasil cengkeh terbesar di dunia berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO) perserikatan bangsa-bangsa (PBB) tahun 2020. Indonesia sendiri merupakan negara penghasil cengkeh terbanyak di dunia.
Indonesia memiliki beragam harta karun rempah yang terhampar di sepanjang Nusantara. Salah satunya cengkeh yang merupakan rempah asli Maluku dan banyak diincar penjajah. Sebab, pada masa penjajahan cengkeh menjadi salah satu rempah terpopuler dan memiliki harga yang tinggi.
Cengkih (Syzgium Aromaticum, syn. Eugenia Aromaticum), jenis tumbuhan yang masuk dalam famili myrtaceae. Pada tahun 2020, produksi cengkeh di Tanah Air mencapai 133.604 ton menurut data FAO. Cengkeh merupakan salah satu merupakan tumbuhan asli Indonesia. Di mana secara fungsional, cengkih bermanfaat sebagai bumbu pada beberapa masakan pedas. Selanjutnya dalam dunia medis, beberapa obat menggunakan ekstraksi kimia cengkeh untuk pengobatan anestesi.
Cengkeh menghasilkan banyak senyawa kimia yang bermanfaat. Salah satunya adalah Eugenol yakni senyawa bening kekuningan yang mudah larut dalam pelarut. Pada dasarnya eugenol merupakan senyawa yang terdapat pada tanaman cengkeh, terutama pada bunganya dan memiliki fungsi sebagai zat antijamur dan antibakteri sehingga senyawa ini memiliki peran dalam dunia medis.
Pada beberapa negara selain sebagai bahan baku rokok, masyarakat telah menggunakan cengkeh sebagai bumbu dan obat herbal selain buah, daun dan bunga. Minyak cengkeh menjadi obat untuk meredakan sakit gigi yang bermanfaat sebagai aromaterapi. Banyak manfaat yang diberikan oleh tanaman ini, terutama dari segi medis dan makanan.
Berikut ini deretan negara penghasil cengkeh terbesar di dunia, berdasarkan data yang diproleh dari FAO:
5. Srilanka
Cengkeh pada negara ini banyak dibudiyakan pada wilayah seperti Distrik Kandi, Kegalle dan Matale. Produksi cengkeh Srilanka pada 2020 bisa mencapai 6.711 ribu.
4. Komoro
Negara ini memproduksi cengkeh untuk kebanyakan diekspor. Dimana berdasarkan data tahun 2019, produksinya bisa mencapai sekitar 6.799 ribu.
3. Tanzania
Penghasil cengkeh terbesar ketiga, Tanzania mampu memproduksi 8.602 ribu ton pada 2020. Penghasil cengkeh di negara ini ada dua wilayah yakni Zanzibar serta Pembe.
Secara historis, cengkeh yang dibudidayakan di daerah ini berasal dari Indonesia.
2. Madagaskar
Madagaskar masih menjadi produsen cengkeh terbesar nomor dua di dunia dengan total produksinya mencapai 23,931 ribu ton pada tahun 2020, lalu.
Panen cengkeh biasanya terjadi pada antara bulan Oktober hingga Maret. Penggunaan cengkeh cukup bervariasi di negara ini, mulai dari kuliner dalam bumbu masak serta berbagai hidangan dan minuman, non kuliner serta bumbu masak.
1. Indonesia
Dikenal sebagai negara penghasil cengkeh terbesar di dunia. Pada 2020, volume ekspor cengkeh Indonesia sekitar 47,7 ribu ton pada 2020. Jumlahnya melonjak 84% dari tahun tahun 2019 yang sebanyak 25,9 ribu ton berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan). Produksi cengkeh di Tanah Air mencapai 133.604 ton pada tahun 2020.
Cengkeh merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia di pasar dunia. Tak hanya memenuhi kebutuhan domestik, cengkeh yang berasal dari Indonesia juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
Melansir Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, cengkeh merupakan rempah asli Maluku yang banyak diincar penjajah. Sebab, pada masa penjajahan cengkeh menjadi salah satu rempah terpopuler dan memiliki harga yang tinggi.
Daerah-daerah penghasil cengkeh di Indonesia antara lain Jawa Timur, Maluku, Pulau Sulawesi, Kalimantan Timur, hingga Nusa Tenggara Timur.
Perkebunan cengkeh pertama kali ada di Maluku, namun secara historis penyebaran tanaman cengkeh mulai meluas ke wilayah lain dimulai pada tahun 1870 dan telah menyebar luas hingga sekarang ke berbagai provinsi di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan waktu dan dinamika industri cengkeh nasional, luas perkebunan cengkeh nasional pada tahun 2019 mencapai 573.873 hektar dengan produktivitas mencapai 419 kg/hektar dengan lebih dari 95% perkebunan cengkeh merupakan petani skala kecil.
Secara fungsional, cengkeh yang berasal dari Indonesia tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga kebutuhan ekspor. Cengkeh memang telah menarik perhatian pasar dunia.
Di Indonesia, sebagian besar cengkeh banyak diserap untuk memenuhi industri kretek. Tidak hanya itu, cengkeh juga digunakan sebagai bumbu masakan pedas. Di negara importir biasanya cengkeh digunakan sebagai bahan campuran kosmetik dan obat-obatan.
Data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian mencatat, total volume ekspor tanaman cengkeh Januari-Juli 2020 sekitar 17,22 ribu ton. Angka ini jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019, menunjukkan kenaikan sekitar 32,27%.
Dilihat dari nilai ekspor, pada Januari sampai Juni 2020 nilai ekspor cengkeh cenderung mengalami penurunan. Hal ini diperkirakan terjadi karena kualitas dari hasil produksi yang kurang baik, serta ekonomi dunia yang juga sedang dalam keadaan tidak baik. Tetapi pada Juli terlihat nilai ekspor cengkeh meningkat.
Secara regional, perkebunan cengkeh terbesar di beberapa wilayah seperti Provinsi Sulawesi Tengah dengan luas 76.049 hektare menurut data Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian tahun 2019. Lalu selanjutnya Sulawesi Utara 75.287 hektare, Sulawesi Selatan 64.651 hektar dan Maluku mencapai 44.452 hektare. Di Indonesia sendiri ada 4 jenis tanaman cengkeh yang populer yaiu cengkeh Siputih, Sikotok, Zanzibar hingga Ambon.
Di Indonesia, kebanyakan pemanfaatan cengkeh digunakan sebagai bahan baku kretek dan obat-obatan.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait