Ledakan Gudang Tewaskan 16 Orang dan Ratusan Lainnya Terluka Parah

Hadi Widodo
Ilustrasi (Foto: Okezone)

DHAKA - Peristiwa ledakan dahsyat di sebuah depot di kota tenggara di Bangladesh setidaknya 16 orang tewas dan ratusan dilaporkan terluka serius.

Ledakan itu terjadi setelah petugas pemadam kebakaran dipanggil untuk memadamkan api di fasilitas penyimpanan kontainer di Kota Sitakunda.

Dua puluh dari yang terluka berada dalam kondisi kritis dengan luka bakar yang menutupi 60% hingga 90% dari tubuh mereka, kata seorang dokter di rumah sakit yang merawat yang terluka kepada AFP.

Penyebab kebakaran masih belum diketahui.

Beberapa kontainer di depot diyakini menyimpan bahan kimia, lapor media setempat.

Ledakan itu dilaporkan menghancurkan jendela beberapa bangunan di dekatnya dan terasa dari daerah sejauh 4 km, menurut outlet berita lokal Prothomalo.

Kota Sitakunda hanya berjarak 40 km dari kota terbesar kedua di negara itu, Chittagong, dan salah satu rumah sakit di kota itu telah dibanjiri korban yang terluka termasuk pekerja depot serta petugas pemadam kebakaran dan polisi, menurut media setempat.

Beberapa jam setelah ledakan, petugas pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan api pada Minggu (5/6/2022) pagi.

Sekira 600 orang bekerja di depot itu, kata direktur fasilitas itu, Mujibur Rahman, kepada AFP.

Kebakaran biasa terjadi di Bangladesh. Tahun lalu, setidaknya 39 orang tewas setelah sebuah feri terbakar di selatan negara itu. Dan awal tahun yang sama, sedikitnya 52 orang tewas dalam kebakaran pabrik di Rupganj dekat ibu kota, Dhaka.

Tiga pekerja juga tewas pada 2020 setelah sebuah tangki minyak meledak di depot penyimpanan kontainer lain di Patenga, tidak jauh dari Chittagong.

Editor : Hadi Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network