MAKKAH - 31 perusahaan penyedia layanan katering di Makkah siap memberikan layanan konsumsi kepada seluruh jamaah haji Indonesia. Menu makanan untuk jamaah haji dimasak langsung juru masak atau chef asal Indonesia.
Namun, ada tantangan yang akan dihadapi chef saat menyediakan makanan untuk jamaah ketika berada di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Pada puncak ibadah di Armuzna, jamaah haji akan mendapatkan 16 kali makan.
Chef asal Indonesia bernama Sofiyanto bercerita mengenai tantangan yang dihadapi saat menyediakan makanan untuk jamaah haji Indonesia di Armuzna.
"Kesulitannya gini misalnya ada 8.000 jamaah, jumlah besar di Armuzna. Kita masak harus pakai kayu bakar, contoh 8.000 (pax) dengan kondisi panas terik enggak ada AC. Dapur di sana pakai kayu bakar, dapurnya di sana disiapkan terbuka," kata Sofiyanto di dapur katering Raghaeb di Syaukiah, Makkah, Selasa (14/6/2022).
Sofiyanto sudah menjadi juru masak di Raghaeb selama 3 tahun. Sebelumnya pernah bekerja 8 tahun di restoran dan 2 tahun di hotel.
Di sisi lain, Sofiyanto siap menyajikan makanan yang berkualitas bagi seluruh jamaah haji Indonesia dengan menu cita rasa nusantara. Untuk menu makanan, sudah ditentukan dari pemerintah Indonesia, pihak katering hanya mengikuti saja serta menyiapkan bumbunya.
"Kita sebisa mungkin rasanya tradisional banget. Menu favorit rendang dan semur yang paling sering. Hampir setiap tahun ada, tapi balado tidak terlalu pedas karena tidak semua jamaah kita muda. Takutnya sakit perut, tidak makan pedas. Asamnya juga tidak pakai cuka, pakai jeruk nipis," tutur Sofiyanto.
Untuk bahan baku berasal dari Indonesia, meski juga ada beberapa dari negara lain. "Sebisa mungkin rasa Indonesia. lengkuas, daun jeruk, daun kunyit, daun kemangi, kencur, kemiri dari Indonesia," katanya.
Editor : Hadi Widodo