SOTO Kletuk Mbah Gowak bertempat di Jalan Gunung Lawu Blora, keberadaannya sangat terkenal dan merupakan salah satu yang legendaris berdiri sejak tahun 1953.
Seperti kebanyakan soto pada umumnya, Soto Kletuk Mbah Gowak memiliki bahan dasar yang sama, yakni mie putih dicampur dengan kecambah.
Namun di sini ditambah irisan ketela kecil-kecil yang dinamakan kletuk karena bunyinya saat dimakan.
“Irisan daging ayam kampung asli menjadi ciri khas soto ini. Kuah ayam dengan bumbu khas tempo dulu menambah kenikmatan,” kata salah satu penikmat Soto Kletuk Mbah Gowak, Pringgo.
Saat ini Soto Kletuk Mbak Gowak diteruskan oleh cucunya yang bernama Solikin. Menurut Solikin, nama Gowak diberikan orang Cina yang menjadi langganan soto kakeknya.
“Gowak berasal dari Bahasa Jawa, sego iwak atau nasi daging. Sementara, nama asli Mbah Gowak sendiri adalah Parto Pasiman," terang Solikin.
Sebelum terkenal, Soto Kletuk Mbah Gowak dulunya dijual dengan cara keliling kota. Pada tahun 1970, kakeknya berjualan di sebelah utara Alun-Alun Blora, tepatnya di barat rumah dinas bupati.
“Sejak tahun 2017 sampai saat ini, memutuskan untuk berjualan di Jalan Gunung Lawu, Kelurahan Tempelan Blora,” ujarnya.
Lezatnya Soto Kletuk Mbah Gowak terbukti dengan meraih juara satu lomba soto pada tahun 2007 dari Bupati Blora pada waktu itu. Meskipun sudah berusia satu abad lebih, namun Soto Kletuk Mbah Gowak tidak hilang pamornya.
Banyak pejabat di Blora yang masih menjadi langganan dari soto legendaris ini. Harganya yang terjangkau juga tidak membebani penikmat soto ayam.
Editor : Hadi Widodo