NEW YORK - Harga minyak dunia terpantau membukukan kenaikan hingga tembus 2% dalam sesi ketiga perdagangan berturut-turut.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik USD2,19 atau 2,0% menjadi menetap USD111,76 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus menguat USD2,89 atau 2,5% menjadi USD117,98 per barel di London ICE Futures Exchange.
Reli minyak terjadi karena pedagang terus mencermati sisi penawaran.
Perusahaan Minyak Nasional milik negara Libya mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menyatakan keadaan force majeure di wilayah Teluk Sirte dalam waktu 72 jam kecuali produksi dan pengiriman dilanjutkan.
"Ini mengancam untuk lebih mengurangi produksi minyak Libya, yang telah turun sekitar setengah menjadi sekitar 600.000 barel per hari sebagai akibat dari protes," Analis Energi Commerzbank Research, Carsten Fritsch, dikutip dari Antara, Rabu (29/6/2022).
Di tempat lain, Kementerian Energi Ekuador mengatakan bahwa negara dapat menangguhkan produksi minyak dalam 48 jam jika protes penduduk asli nasional dan blokade jalan terus berlanjut.
Pedagang juga menunggu data stok minyak mentah AS karena Badan Informasi Energi akan merilis laporan status minyak mingguannya pada Rabu waktu setempat.
Editor : Hadi Widodo