JAKARTA - Mengenang mendiang suaminya, istri mendiang Tjahjo Kumolo, Erni Guntarti mengungkapkan berbagai kebiasaan Tjahjo menjelang waktu sebelum dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo itu rajin dan sering melaksanakan shalat malam dan gemar mendengarkan lantunan ayat suci Alquran.
"Kebiasaan baru bapak yang saya tahu itu, kalau bangun tengah malam, bapak salat tahajud dan mendengarkan alunan ayat suci sampai pagi. Itu terakhir yang saya ingat," jelas Erni kepada wartawan selepas pemakaman mendiang suaminya di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jumat (1/7/2022).
Terkait perasaannya saat ditinggal kepergian Suaminya, Erni mengaku merasakan duka yang mendalam lantaran Tjahjo merupakan sahabatnya dari semasa belia.
"Saya dengan bapak sudah kenal lama sekali, soalnya kami teman sejak sekolah dari SMP, SMA, kuliah dan sudah dekat sekali, sudah lama kenal, pokoknya ketika itu ya hidup apa adanya," terang Erni.
Selain itu, ia mengenal Tjahjo sebagai seorang yang sederhana dan tidak melarang dirinya untuk berkarir dalam dunia kesehatan yang digelutinya.
“Bapak sih selalu mendukung apapun yang saya kerjakan. Karena apa yang saya kerjakan, sebagai dokter waktu itu di klinik DPR, bapak gak pernah melarang saya yang saya kerjakan. Jadi gak harus di rumah,” ulas Erni mengenan kiprah Tjahjo sebagai kepala rumah tangga.
Diketahui, Tjahjo wafat di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada sekira pukul 11.00 WIB siang. Jenazah Tjahjo Kumolo telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Jumat (1/7/2022) sekira pukul 17.59 WIB.
Tjahjo dimakamkan dengan upacara penghormatan militer, dengan letupan salvo sesaat sebelum jenazahnya dikebumikan. Prosesi upacara pemakaman dipimpin langsung oleh Mensesneg, Pratikno dan dihadiri sejumlah pejabat Parlemen, Kementerian dan Lembaga seperti Puan Maharini, Tri Risma maharini, AM Hendropriyono, Ganjar Pranowo, Penny Lukito, Boy Rafli Amar, Budi Karya Sumadi, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Andi Widjajanto, Surya Paloh, Jhonny Plate, Yasin Limpo dan Bahlil Lahadalia.
Editor : Hadi Widodo