TEPI BARAT - Menurut Fouad Al-Imour, seorang aktivis lokal, tentara Israel menggelar latihan militer dan mengakibatkan setidaknya empat rumah warga Palestina ditembak dan dirusak di Desa Khallat Al-Dabaa di Masafer Yatta, selatan Tepi Barat pada Kamis (7/7/2022), demikian dilaporkan kantor berita Wafa.
"Atap rumah hancur dan penduduk desa, terutama wanita dan anak-anak, ketakutan dan panik," kata Al-Imour kepada Wafa.
Insiden itu terjadi setelah latihan lain digelar di daerah tersebut minggu lalu, sebuah langkah yang dimaksudkan untuk memaksa warga Palestina yang tinggal di sana untuk meninggalkan Khallat Al-Dabaa.
Tentara pendudukan Israel berusaha untuk memaksa warga Palestina keluar dari setidaknya 12 komunitas Masafer Yatta, mengklaim bahwa rumah mereka dibangun di sekitar zona pelatihan militer.
Pada 4 Mei, Pengadilan Tinggi Israel menyetujui pengusiran warga Palestina yang tinggal di Masafer Yatta untuk memberi ruang bagi pelatihan militer Israel.
Sekira 1.200 orang, termasuk 580 anak-anak, sekarang berada dalam risiko pengusiran paksa dan pemindahan paksa, kata Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA). Mereka akan kehilangan rumah, harta benda, akses ke air, mata pencaharian, fasilitas kesehatan dasar dan sekolah.
"Ini bisa berarti pemindahan paksa, pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan, dengan demikian, kejahatan perang," tambah OCHA dalam pernyataannya sebagaimana dilansir Middle East Monitor.
Menurut statistik PBB, Israel telah menghancurkan atau mengambil alih 217 bangunan Palestina di Masafer Yatta sejak 2011, yang menyebabkan perpindahan 608 warga Palestina.
Editor : Hadi Widodo