get app
inews
Aa Text
Read Next : Inilah 3 Artis yang Terseret Kasus Robot Trading Net89

7 Kasus Penipuan Terbesar di Indonesia, Salah Satunya Terungkap di Mata Najwa

Kamis, 21 Juli 2022 | 08:59 WIB
header img
Penipuan Dwi Hartanto yang mengaku berprestasi di bidang kedirgantaraan hingga dijuluki next Habibie pernah menghebohkan tanah air hingga kemudian terungkap di Mata Najwa . Foto : Repro.Mata Najwa. MetroTV

3. Pemalsuan wine milik Rudy Kurniawan
Rudy Kurniawan adalah keponakan dari Eddy Tansi, seorang koruptor ulung di Indonesia.Kasus Rudy Kurniawan adalah pemalsuan wine yang diklaim telah berusia tua dan langka. Lalu, Rudy menjual wine tersebut dalam acara lelang.

Rudy bahkan berhasil menipu banyak orang dengan wine sebanyak 12.000 botol. Dari penipuannya ini, Rudy berhasil meraup keuntungan hingga miliaran rupiah.Kebohongannya terbongkar saat wine yang dijual ia klaim keluar di tahun 1929, ternyata wine tersebut baru keluar tahun 1934.

4. Investasi bodong Pandawa Group    
Investasi bodong yang dilakukan oleh Pandawa Group berhasil menelan kerugian sebesar Rp. 3 triliun.Pada mulanya, Pandawa Group membuka investasi dan para investor diberikan janji akan mendapatkan bunga sebesar 10%.

Awalnya berjalan lancar, sayangnya seiring waktu tidak sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan.Kasus ini pun menarik perhatian OJK. Setelah diusut ternyata Pandawa Group melakukan investasi bodong.

5. First Travel
Tahun 2017 Indonesia dihebohkan akan aksi penipuan yang dilakukan oleh First Travel kepada para calon jamaah umrahnya. Pelakunya adalah pemilik perusahaan ini.

Kasus penipuan ini berlangsung sejak Desember 2016 hingga Mei 2017.Selaman melancarkan aksinya, Fisrt Travel telah menipu calon jamaah umrah sebanyak 58.682 orang dengan keuntungan sebesar Rp848 miliar.

Editor : Muhammad Burhan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut