3. Tirto Adhi Soerjo
Dikenal sebagai Bapak Pers Nasional, Tirto Adhi Soerjo lahir sebagai seorang priyayi dengan nama Raden Mas Djokomono. Tirto merupakan anak kesembilan dari Raden Ngabehi Muhammad Chan Tirtodipuro, seorang pegawai kantor pajak yang kelak menjadi bupati. Dia juga masih keturunan langsung Kadipaten Mangkunegara dari pihak nenek, Raden Ayu Tirtonoto, yang merupakan cucu Mangkunegara I.
Siapa sangka di balik karier jurnalistiknya yang cemerlang, ternyata Tirto merupakan lulusan sekolah kedokteran. Kariernya dimulai ketika ia memimpin sebuah surat kabar buatannya sendiri, Soenda Berita. Sebagai jurnalis, Tirto menjadi orang pertama yang menyebarkan propaganda melalui surat kabar. Berkat jasanya di bidang jurnalistik, Tirto Adhi Soerjo ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada tahun 2006.
2. RM Suryopranoto
Dikenal sebagai Raja Pemogokan, Raden Mas Suryopranoto berperan besar dalam memimpin aksi buruh dalam melakukan aksi pemogokan. Aksi mogok kerja tersebut sebagai bentuk perlawanan kepada pemerintah kolonial Belanda. Suryopranoto lahir dalam lingkungan keluarga Keraton Pakualaman. Dia adalah putra dari Kanjeng Pangeran Aryo Suryaningrat, putra tertua dari Sri Paduka Pakualaman III. Suryopranoto juga merupakan kakak dari Suwardi Suryaningrat alias Ki Hajar Dewantara.
Melihat ketidakadilan yang dirasakan para buruh pribumi saat itu, Suryopranoto melakukan perlawanan kepada pengusaha-pengusaha besar Belanda. Melihat segala usaha yang dilakukan Raja Pemogokan itu, para industriawan Belanda mulai khawatir, terutama saat aksi mogok mulai dilakukan. Berkat jasa-jasanya, RM Suryopranoto ditetapkan sebagai pahlawan nasional ketiga yang ditetapkan oleh Soekarno pada tahun 1959.
Editor : Hadi Widodo













