HASIL survei menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia telah memiliki kadar sistem kekebalan tubuh atau antibodi mencapai 98,5%. Hal tersebut dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam survei serologi bersama Universitas Indonesia (UI).
Tim Peneliti dari FKM UI dr. Iwan Ariawan, MSPH mengatakan, angka ini lebih tinggi dibandingkan dari survei serologi sebelumnya, pada bulan Maret lalu.
"Pada Sero Survei ke-3 memiliki 98,5 punya antibodi. Memiliki kadar 4x lipat pada SARs-COV-2," kata dr Iwan Ariawan dalam Konferensi Pers Hasil Survei Serologi Ke-3 secara streaming di Kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Kamis (11/8/2022).
Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril bahwa tujuan dari survei ini untuk mengetahui sejauh mana tingkat antibodi setelah vaksinasi. Khususnya terhadap virus SARs-COV-2.
"Tujuannya mengetahui kadar antibodi SARs-COV-2, seluruh penduduk Indonesia ingin kita ketahui kadar antibodinya," jelas dr Syahril.
Sebagaimana dalam survei tersebut, ada peningkatan penduduk yang sudah divaksinasi dari 70-80%. Di mana pada survei pertama Desember 2021, boosternya masih sedikit karena hanya nakes dan pada Juli 2022 meningkat sebanyak 22.6% sudah melakukan vaksinasi booster.
Sementara yang belum divaksinasi pun berkurang 30.1% pada Desember 2021 jadi 18.1% pada Juli 2022. Vaksinasi bisa bermanfaat bila sudah Disuntikkan.
Sehingga bukan hanya peran pemerintah, tapi masyarakat juga ikut berperan segera vaksinasi segera untuk melengkapinya hingga booster. "kenaikan itu ternyata pada kelompok yang dibooster. Sudah meningkat, artinya semakin lengkap dosis vaksinasinya Sakin tinggi antibodinya," imbuh Ahli Epidemiolog UI, Prof. dr. Pandu Riano dalam kesempatan yang sama.
Editor : Hadi Widodo