JAKARTA, iNews.id - Kisah Rian Mahendra, Direktur opersional PO Haryanto yang ternyata lulusan Pesantren ini bisa menjadi inspirasi kita. Ada yang berpendapat menuntut ilmu hingga ke luar negeri demi pendidikan berkulitas. Tapi tak sedikit pula yang memilih pondok pensantren untuk mendapat keseimbangan ilmu dunia dan akhirat.
Ini pula yang dilalui Rian Mahendra, direktur opersional PO Haryanto. Putra pendiri PO Haryanto, Haji Hariyanto ini merupakan lulusan pondok pesantren.
Sebagai anak paling besar, Rian telah dikenalkan dengan bisnis transportasi sejak usia belia. Kerasnya dunia transportasi dan terminal telah dilalui. Tak heran, Rian muda tempramennya keras dan tidak punya rasa takut. Asyik dengan dunia bus, dia memilih drop out (DO) sekolah.
"Saya itu hanya lulusan SMP. Masuk kelas satu SMA saya DO. Saat itu dalam pikiran saya adalah kerja. Kalau disuruh milih kerja atau sekolah, saya pilih kerja," ujarnya, dikutip dari channel YouTube Coach Yudi Chandra.
Sang ayah kemudian mengirimnya ke pondok pesantren untuk mendalami agama dan lebih dekat dengan Tuhan. "Saking kerasnya aku tidak bisa senyum dan ketawa seperti sekarang. Ibu bahkan memasukkan aku ke kursus pengendalian emosi Nur Cahyo bareng Helmy Yahya. Seminggu di hotel nyanyi dan ketawa," ujar Rian, sambil tertawa lepas.
"Adapun di pondok saya mulai banyak belajar tentang berinteraksi dan bagaimana bersosialisasi menghargai orang lain. Sampai akhirnya sifat-sifat kemanusiaan tumbuh," katanya.
Lulus dari pondok pesantren, dia kembali membantu sang ayah menjalankan PO Bus Haryanto sebagai direktur operasional. Dari lima unit bus kini sudah memiliki 200 armada lebih.
Mengenai aset perusahaan yang dikelola Rian sekarang memiliki ratusan bus yang mencapai ratusan miliar rupiaj. "Tapi itu, kan titipan Allah. Dari awal perusahaan ini dibangun sebagai ladang ibadah memberikan kesejahteraan bagi karyawan," ujar Rian
Editor : Hadi Widodo