JAKARTA, iNewsPantura.id - Pasca negosiasi panjang dengan aparat kepolisian, ribuan mahasiswa dan pelajar perlahan mundur dalam aksi unjuk rasa tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Kota Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022). Mereka mulai membubarkan diri sekitar pukul 20.00 WIB.
Sebelumnya, suasana lokasi memanas, mahasiswa dan pelajar masih bertahan di lokasi meski telah melewati batas waktu yang telah ditetapkan yakni pukul 18.00. Unjuk rasa juga sempat terjadi kericuhan. Di mana dari kubu mahasiswa menjebol pertahanan lapis pertama polisi. Yakni, pagar kawat berduri.
Massa mahasiswa juga membakar barikade polisi yang berwarna oranye. Kemudian, menyalakan petasan.
Kondisi unjuk rasa saat itu pun hampir saja pecah. Namun, mahasiswa lainnya berhasil meredam amarah mahasiswa.
Sebenarnya, mereka hendak menuju Istana Merdeka Kepresidenan RI, namun dihalangi oleh pertahanan polisi yang berlapis.
Sementara, polisi sudah bersiap dengan alat pertahanan lengkap. Seperti pelindung tubuh atau armour, helm dan perisai. Namun, mahasiswa sudah lebih memilih bubar.
Diketahui, massa mahasiswa dan pelajar sebelum bergabung dengan elemen buruh. Namun, buruh membubarkan diri lebih dulu sekitar pukul 17.00 WIB.
Diketahui, gelombang unjuk rasa tolak kenaikan harga BBM ini sudah dimulai sejak Senin 5 September 2022 lalu. Kini, gelombang unjuk rasa sudah menginjak hari kesembilan.
Berikut sejumlah aliansi mahasiswa beserta pelajar yang terkonfirmasi mengikuti unjuk rasa, di antaranya:
1. BEM UPN Veteran Jakarta
2. BEM Universitas Siliwangi.
3. Kepresma Trisakti
4. BEM UI
5. BEM FH Universitas Bung Karno
6. BEM FISIP Universitas Bung Karno
7. BEM Stiami
8. BEM Trilogi
9. BEM KBM Untirta
10. LMID
11. Fijar
12. BEM Universitas Pancasila
13. Semar UI
14. BEM Universitas Budi Luhur
15. KBM Unpam
16. DEMA UIN Jakarta
17. BEM Universitas Yarsi
18. BEM UPJ
19. Serikat Mahasiswa Indonesia
12. USNI
13. BEM FH Esa Unggul
14. Pemuda Pancoran
15. BEM U ESA Unggul
16. BEM IBS
Lalu elemen buruh yakni Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia (KPBI) dan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI).
Editor : Hadi Widodo