JAKARTA, iNewsPantura.id – Sebanyak 2,8 juta kendaraan sudah terdaftar di MyPertamina. Namun masih ada 986.644 pendaftar aplikasi MyPertamina yang ditolak.
VP Sales Support PT Pertamina Patra Niaga Zibali Hisbul mengatakan, jumlah tersebut merupakan 34% dari total pendaftar MyPertamina.
"Kendaraan yang verifikasinya diterima sebanyak 1,87 juta kendaraan atau 65% dari pendaftaran, dengan artian mendapatkan QR code," kata Zibali dalam webinar, dikutip Jumat (14/10/2022).
Menurut Zibali, lebih dari 900.000 kendaraan yang mendaftar di My Pertamina ditolak lantaran tidak jelasnya foto data kendaraan dan tidak sinkronnya data yang diunggah.
Zibali menjelaskan, pendaftar yang tidak diterima karena foto STNK tidak terbaca, foto KTP kurang jelas, foto kendaraan dan roda kendaraan tidak sesuai, dan foto nomor polisi tidak sesuai.
Selanjutnya, masih ada jumlah pendaftar yang sedang dalam proses verifikasi sebanyak 11.065 kendaraan. Proporsi pendaftar terbanyak dari kendaraan pengguna Pertalite sebanyak 2,03 juta atau 9% dari total populasi kendaraan.
Kemudian, sisanya 841.724 kendaraan pengguna BioSolar atau 8% dari total populasi kendaraan. Melansir materi yang disampaikan Pertamina, lokasi pendaftar paling banyak melalui web atau aplikasi sebanyak 2,32 juta kendaraan.
Kemudian, sebanyak 60.521 kendaraan melalui booth di SPBU. Saat ini, lanjut Zibali, untuk terus mendorong percepatan pendaftaran kendaraan penerima BBM Subsidi, Pertamina melakukan integrasi data kendaraan dengan Korlantas dan Jasa Raharja.
Sebagaiman diketahui, Pemerintah akan memberlakukan kebijakan pembelian pertalite dan solar harus melalui aplikasi MyPertamina. Aturan tersebut mulai berlaku per 1 Juli 2022 di 11 kabupaten/kota di lima wilayah di Indonesia.
Ke sebelas kabupaten/kota itu adalah Kota Bukit Tinggi, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Kota Banjarmasin, Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Manado, Kota Yogyakarta, dan Kota Sukabumi.
Editor : Hadi Widodo