JAKARTA, iNewsPantura.id - Anda harus tahu, tidak semua makanan cocok dimakan saat udara dingin menyerang.
Ini erat kaitannya dengan sejumlah bahan makanan yang mengalami perjalanan jauh dalam pengirimannya, sampai tiba di tempat penjualan. Apalagi jika bahan makanan itu, misalnya, sayur atau buah yang dipanen pada musim kemarau. Tidak menutup kemungkinan kadar gulanya mulai berkurang, sehingga rasa, kandungan vitamin dan fisiknya sudah mulai rusak.
Seperti dilansir dari Thedailymail, Kamis (13/10/2022), berikut sejumlah makanan yang kurang pas dikonsumsi saat musim hujan.
1. Tomat
Tomat segar rasanya menjadi kurang enak saat musim dingin." Tomat menjadi sangat manis dan cenderung berair pada musim dingin," kata Lehrer.
2. Stroberi
Stroberi yang dijual pada musim dingin kemungkinan memiliki tekstur yang lebih lembek. Ini karena perjalanan pengiriman yang jauh. "Rasa dan teksturnya akan dibawah standar," kata Lehrer.
3. Semangka
Semangka pada musim dingin umumnya kurang matang dan hanya banyak air, sehingga tidak manis. Menkonsumsi semangka pada udara dingin hanya akan membuat sering buang air kecil.Akibatnya tubuh bisa kurang cairan. "Jadi lewatkan saja sampai musim panas," kata Lehrer. Menikmati semangka pada musim panas juga terasa akan lebih segar.
4. Jenis cabai atau bahan makanan yang pedas
Makanan yang pedas memang bisa membantu melancarkan hidung ketika Anda mengalami flu. Tapi sebaliknya, ini bisa berdampak kurang baik bagi perut,apalagi jika berlebihan. Jadi ada baiknya kurangi makanan pedas selama musim hujan.
5. Jagung rebus
Menurut Jackie Keller, pendiri Nutrifit, jagung sangat jarang bisa dipanen pada saat musim dingin. Jadi jika di pasaran masih ada, "Ini kemungkinan bisa dibekukan atau sisa dari musim sebelumnya, jadi kualitasnya sudah menurun," kata Keller.
6. Susu
Ternyata jenis susu, krim dan keju adalah bahan makanan yang kurang baik dikonsumsi, jika Anda sedang berusaha menangkal virus atau bakteri di musim dingin. "Jika Anda merasa sangat kedinginan hingga sesak, minum susu bisa memperburuk kondisi," kata Keller.
Editor : Hadi Widodo