get app
inews
Aa
Read Next : Kapolda Jateng Mengapresiasi Senkom Mitra Polri Dalam Jaga Kamtibmas

11 Senjata Tradisional Paling Mematikan di Dunia, Nomor 1 Dipakai Pejuang Indonesia

Senin, 06 Desember 2021 | 16:55 WIB
header img
Senjata tradisional bambu runcing dipakai para pejuang saat mengusir penjajah Belanda dan Jepang. (Foto: Antara)

4. Chakram

Chakram merupakan senjata tradisional berbentuk lingkaran. Chakram mempunyai sisi tajam sehingga dapat mengiris lengan dan kaki dengan mudah. Senjata ini biasanya digunakan oleh Sikh tingkat tinggi. Berasal dari India, chakram mempunyai ukuran beragam, mulai dari 12 sampai 30 sentimeter dengan diameter 20 cm. Biasanya chakram digunakan dengan dilempar secara vertikal. 

5 Urumi

Dari bentuknya saja, Urumi terlihat sangat menyeramkan. Urimi pada dasarnya adalah pedang, meskipun bentuknya jauh berbeda dari yang ada. Jika pedang pada umumnya hanya memiliki satu bilah, namun Urumi memiliku beberapa sulur bilah fleksibel.

Saat diayunkan, musuh tidak bisa menerka bilah mana yang bakal mengenai. Pedang ini memiliki nama lain 'surul pattakahthi', senjata perang yang biasa digunakan oleh orang-orang di Kerala, India. Panjangnya sekitar 121,92 sampai 167,64 cm.

6. Tombak Api

Tombak api atau fire lance merupakan senjata mesiu yang muncul di abad ke-10 di China atau selama Perang Jin Song. Pada tombak itu terdapat perangkat piroteknik kecil yang melekat pada senjata seperti tombak. Saat bubuk mesiu meningkat, pelepasan bahan peledak meningkat. Puing-puing atau pelet ditambahkan untuk memberikan efek kombinasi penyembur api. 

Senjata ini dianggap sebagai senjata proto-gun, pendahulu meriam tangan dan leluhur dari semua senjata api. 

7. Atlatl

Senjata tradisional ini merupakan alat pelempar batu, tombak, atau panah yang biasa digunakan bangsa Aztec di Meksiko. Namun biasanya senjata tradisional ini dipasangkan dengan panah khusus yang disebut Tlacochtli. Atlatl bisa melontarkan proyektil lebih jauh dan kuat dibandingkan ketika dilontarkan dengan tangan biasa.

Editor : Kastolani

Follow Berita iNews Pantura di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut