Dan Ibnu Masyisy berkata secara langsung kepada Abu al-Hasan as-Syaziliy: Senantiasalah kamu suci dari rasa ragu dan dari kotoran dunia, ketika kamu dalam keadaan kotor maka bersucilah, ketika kamu mulai cenderung kepada syahwat dunia maka
perbaikilah dengan bertaubat, jangan sampai kamu dirusak dan ditipu hawa nafsu, maka dari itu senantiasalah kamu merasa dekat kepada Allah dengan penuh ketundukan dan ketulusan hati.
Salah satu teks penting yang sampai kepada kita dari Syaikh Abdussalam Ibn Masyisy adalah teks “shalawat Masyisyiah”, yaitu sebuah teks shalawat yang unik jika kata-katanya itu berbaur atau diucapkan oleh ruh maka akan membuat pemilik ruh tersebut terasa
melayang di udara dari keluhuran dan keindahan alam malakut. Dan teks tersebut merupakan titik perhatian para pensyarah (komentator).
Banyak ulama yang ambil bagian dalam memberikan syarh (komentar) atas shalawat Masyisyiyah di antaranya: Imam Ahmad Ibn Ajibah, Syaikh Ahmad al-Shawiy al-Malikiy dan Syaikh Abdullah Ibn Muhammad al-Ghumariy.
Penyebab Imam Ibnu Masyisy keluar dari khalwatnya menentang Ibnu Abi al-Thawaajin al-Kattamiy seorang penyihir yang mengaku nabi, beliau telah mempengaruhi sebagian orang pada masanya, dan melakukan perlawanan atas dia dan para pengikutnya
dengan logika dan dalil-dalil syar’i baik ucapan dan perbuatan dengan serangan atau perlawanan yang keras, mereka memotivasi untuk melakukan tipu daya dan persekutuan untuk membunuhnya, maka ia mengutus sebuah kelompok kepada Syaikh itu untuk
menjebak beliau sehingga beliau turun dari khalwatnya untuk berwudhu dan shalat subuh dan di sanalah mereka membunuhnya pada tahun 622 H, semoga Allah merahmati dengan rahmat yang luas, dan mengumpulkan kami bersama dengan beliau ditempat yang diridhai Allah.
Editor : Hadi Widodo