PEKALONGAN, iNewsPantura.id - Berdasarkan hadist dalam Kajian Habib Muhammad bin Yahya Pekalongan, suatu ketika Rasulullah SAW didatangi seorang pemuda yang ingin masuk Islam tapi minta diizinkan tetap melakukan perzinahan.
Pemuda itu berkata, "Wahai Muhammad, Kalau Kau izinkan aku berzina, aku akan masuk Islam."
Mendengar hal itu, orang-orang di sekitar Nabi Muhammad mencelanya dan berkata: "Cukup... Cukup...."
Kemudian Nabi Muhammad berkata, “Suruhlah dia mendekat.”
Pemuda itu pun mendekati Rasulullah SAW hingga jaraknya dekat sekali, dia kemudian duduk.
Setelah itu Nabi berkata kepadanya: “Apakah kamu suka jika perzinaan terjadi pada ibumu?”
Pemuda itu menjawab: “Tidak, demi Allah”.
Nabi melanjutkan pertanyaannya: “Demikian pula orang lain, mereka tidak suka jika perzinaan terjadi pada ibu-ibu mereka.”
Nabi bertanya kembali, “Apakah engkau suka jika perzinaan terjadi pada putrimu?”
Pemuda itu menjawab, “Tidak, demi Allah.”
Nabi menjawab demikian pula orang lain, mereka tidak suka jika perzinaan terjadi pada putri-putri mereka.
Nabi bertanya kembali, “Apakah engkau suka jika perzinaan terjadi pada saudara perempuanmu?”
Pemuda itu menjawab, “Tidak, demi Allah.”
Nabi menjawab demikian pula orang lain, tidak suka perzinaan terjadi pada saudara perempuan mereka.
Nabi bertanya kembali, “Apakah engkau suka jika perzinaan terjadi pada saudara wanita ayahmu (bibi dari pihak ayah)?”
Pemuda itu menjawab, “Tidak, demi Allah.”
Nabi menjawab, “Demikian pula orang lain, tidak suka perzinaan terjadi pada bibi mereka.”
Nabi bertanya kembali, “Apakah engkau suka jika perzinaan terjadi pada saudara wanita ibumu (bibi dari pihak ibu)?”
Pemuda itu menjawab, “Tidak, demi Allah.”
Nabi menjawab demikian pula orang lain, tidak suka perzinaan terjadi pada bibi mereka.
Kemudian Nabi meletakkan tangannya pada tubuh pemuda itu dan berdoa, “Ya Allah, ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya.”
Setelah doa ini, pemuda itu tidak pernah terpikirkan dengan perbuatan zina sedikitpun. Pemuda ini adalah pemuda yang jujur, pemuda yang takut bermaksiat kepada Allah.
Dia tidak ingin nafsunya yang menggebu-gebu menjadikannya terjatuh dalam perzinahan.
Maka Nabi menasehati dan mendoakannya. Hingga hilanglah keinginan untuk bermaksiat kepada Allah.
Demikianlah nasihat dan doa dapat menghilangkan kemungkaran.
Sesunggguhnya Allah SWT dan Rasulullah SAW telah mengharamkan zina, telah menerangkan kejinya, buruknya, dan jahatnya. Bahkan Dia melarang dari mendekatinya.
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS al-Isra : 32).
Editor : Hadi Widodo