"Saat mencoba meningkatkan modal untuk mengimbangi simpanan yang kabur, bank kehilangan USD1,8 miliar pada obligasi Treasury yang nilainya dirusak oleh kenaikan suku bunga Fed," seperti dikutip dari Reuters.
Kegagalan Silicon Valley Bank adalah yang terbesar sejak Washington Mutual bangkrut pada 2008. Ini adalah sebuah peristiwa penting yang memicu krisis keuangan yang melumpuhkan perekonomian selama bertahun-tahun.
Baca Juga:
Sri Lanka Ingin Keluar dari Kebangkrutan pada 2026
Kecelakaan tahun 2008 mendorong aturan yang lebih keras di Amerika Serikat dan sekitarnya. Sejak itu, regulator telah memberlakukan persyaratan modal yang lebih ketat untuk bank-bank AS yang bertujuan untuk memastikan keruntuhan bank individu tidak akan merugikan sistem keuangan dan ekonomi yang lebih luas.
"Adapun kantor utama dan semua cabang Silicon Valley Bank akan dibuka kembali pada 13 Maret dan semua deposan yang diasuransikan akan memiliki akses penuh ke simpanan yang diasuransikan paling lambat Senin pagi," kata FDIC.
Tetapi 89% dari simpanan bank senilai USD175 miliar tidak diasuransikan pada akhir tahun 2022, menurut FDIC, dan nasib mereka masih harus ditentukan.
FDIC sedang berlomba untuk menemukan bank lain selama akhir pekan yang bersedia bergabung dengan Silicon Valley Bank.
"Sementara FDIC berharap untuk melakukan merger pada hari Senin untuk melindungi simpanan tanpa jaminan, namun tidak ada kesepakatan yang pasti," tambah sumber tersebut.
Seorang juru bicara FDIC pun tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Editor : Hadi Widodo