BATANG, iNewsPantura.id - Tepat pukul 01.30 wib, jamaah haji kloter 42 tiba di halaman Gedung Pramuka dengan disambut ratusan keluarga yang telah menanti selama 4 jam demi bertemu langsung dengan 347 jamaah setelah menjalani prosesi serah terima dari perwakilan Debarkasi Donohudan Boyolali kepada Kepala Kemenag Batang.
Sebelumnya, telah dipulangkan pula 63 jamaah kloter 41 dan 298 jamaah kloter 43.
Banjir air mata tak terbendung lagi, ketika jamaah bertemu dengan keluarga karena selama 40 hari lamanya terpisah.
Salah satu jamaah haji Slamet Raharjo mengungkapkan, keharuannya karena dapat menginjakkan kaki kembali di kampung halamannya, Kabupaten Batang.
"Alhamdulillah semua berkat rahmat Allah bisa sampai ke Tanah Air lagi, semoga menjadi haji yang mabrur/mabrurah. Memang ibadah haji itu membutuhkan perjuangan karena seluruhnya ibadah fisik,” katanya, saat ditemui, di halaman Gedung Pramuka, Jalan Dr. Sutomo, Kabupaten Batang, Rabu dini hari (19/7/2023).
Ia bersama seluruh jamaah haji Indonesia lainnya harus menyesuaikan diri dengan iklim yang jauh berbeda di Tanah Air.
"Banyak keajaiban yang saya alami, salah satunya walaupun kaki lecet pakai sandal jepit, tapi alhamdulilah begitu sampai ke Masjidil Haram, tetap bisa jalan seperti biasa, dan masih banyak lagi rahmat Allah yang ditunjukkan,” jelasnya.
Tak hanya dari Kota Batang, namun keluarga jamaah haji dari luar kota pun rela menjemput langsung.
Salah satunya Ana warga Kabupaten Pemalang yang rela menunggu berjam-jam demi bertemu langsung dengan sang ibu, Kusniati binti Suroto, 78 tahun.
"Ibu saya termasuk Lansia, tapi ketika ditelpon kondisinya sehat. Ini saya masih nunggu ibu turun dari bus, doa saya untuk beliau semoga jadi haji yang mabrur, segala ibadahnya diterima Allah SWT,” terangnya, saat menunggu ibunya di Gedung Pramuka Batang.
Sementara itu, Sekretaris Forum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Batang, Farid Asror mengakui terjadi sedikit kepadatan yang luar biasa karena tempat penjemputan jamaah haji yang semula direncanakan di Pendapa Kabupaten Batang, dipindahkan ke Gedung Pramuka karena digunakan pagelaran wayang menyambut Malam 1 Suro atau 1 Muharam 1445 Hijriyah.
"Jamaah haji supaya bisa mengatur ritme untuk istirahat setelah aktivitas ibadah di Tanah Suci dan menjaga kemabruran setelah tiba di Tanah Air,” ujar Farid Asror. *
Editor : Trias Purwadi