get app
inews
Aa Text
Read Next : AS.  Anggap Covid-19 bukanlah krisis, tapi penyakit yang dapat diatasi  cek fakta berikut 

Vaksin Boster Aman Bagi Anak dan Lansia

Sabtu, 22 Januari 2022 | 19:00 WIB
header img
Pemerintah Kota Tegal kembali gencar melakukan testing Covid-19

JAKARTA, Inesw.id - Vaksinasi Booster yang diharapkan bisa meningkatkan kekebalan untuk mencegah penularan mutasi virus baru seperti Omricon aman bagi anak dan lansia.

Vaksinasi booster adalah vaksinasi COVID-19 setelah seseorang mendapat vaksinasi primer dosis Lengkap yang ditujukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan.

Pelaksanaan vaksinasi booster bagi sasaran Lansia dapat dilaksanakan secara serentak di seluruh kabupaten/kota. Sementara sasaran nonLansia dilaksanakan di kabupaten/kota yang sudah mencapai cakupan dosis 1 total minimal 70% dan cakupan dosis 1 lansia minimal 60%.

Clinical Researcher of Sinovac, Yaping Qiao PhD, mengatakan, berdasarkan penelitian, CoronaVac menunjukkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang rendah sehingga aman bagi anak usia di atas 3 tahun, lansia di atas 60 tahun, serta ibu hamil dan menyusui.

Dia menjelaskan, dalam uji klinis CoronaVac di sejumlah negara dari tahun 2020-2021, KIPI pada anak di atas 3 tahun sebagian besar adalah grade 1 dan 2 yang berupa nyeri ringan serta demam ringan setelah penyuntikan.  "Sedangkan pada studi yang dilakukan pada ibu hamil dan menyusui di Brazil pada periode April - Agustus 2021, insidensi KIPI sebanyak 74,1 per 100.000 dosis dan merupakan KIPI terendah dibandingkan empat vaksin Covid-19 lainnya yang digunakan di Brazil," ujar Yaping Qiao dalam acara simposium ‘Indonesian Congress Symposium on Combating Covid-19 Pandemic without Boundaries, belum lama ini.
 
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, pandemi Covid-19 makin berkembang dengan munculnya mutasi virus baru seperti Omicron yang telah terdeteksi di beberapa negara, termasuk di Indonesia.  Penambahan kasus terus terjadi dan per 14 Januari 2022 tercatat 572 kasus Omicron di Indonesia, di mana 455 merupakan kasus impor dan 117 kasus transmisi lokal. Meskipun gejala yang muncul dari varian ini tergolong ringan, tetap diwaspadai karena Omicron memiliki sifat penularan yang sangat cepat.

 

Editor : Muhammad Burhan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut