JAKARTA - Tenaga kerja asing harusnya diperuntukkan bagi jenis pekerjaan atau keahlian khusus. Namun, ternyata tukang las yang mengerjakan proyek kereta api cepat jakarta-Bandung harus diimpor dari China.
Hal itu diakui oleh Pungky Sumadi Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas saat memberikan konfirmasi soal itu. Seperti yang dikutip dari Okezone, Pungky menyebutkan proyek kereta cepat Jakarta - Bandung ini memang masih harus melibatkan tenaga kerja asal China.
Berikut ini fakta - fakta yang terungkap seputar masalah tukang las kereta cepat Jakarta - Bandung dari China:
1. TKA di Indonesia mayoritas kerja di sektor teknis
Berdasarkan data dari Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Suhartono mengatakan, tercatat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir soal TKA yang bekerja di Indonesia. TKA tersebut mayoritas berada di sektor teknis. Salah satu pekerjaan mereka untuk pemasangan alat berat.Hal itu yang menjadi alasan untuk memilih tukang las dari China dalam proses pengelasan tersebut.
2. Perbandingan rasio tenaga kerja
Menurut Pungky, rasio tenaga kerja asing kalau dibandingkan dengan pekerja lokal seperti 1:2.800.Artinya dari 2.800 pekerja Indonesia dan satunya untuk tenaga kerja asing.
3. SDM Indonesia Dinilai belum mampu
Mengenai proses pengerjaan kereta cepat Jakarta - Bandung tersebut, SDM Indonesia dianggap belum mampu untuk menghasilkan kualitas yang diharapkan.
Pungky menyebut, kualitas rel kereta begitu sangat tinggi. Sehingga tak mau jika sampai terjadi hal buruk."Setelah kami diskusi dengan mereka ternyata rel yang ada itu adalah rel yang kualitasnya sangat tinggi, tingkat kepadatan maupun campuran besinya dan itu belum mampu diproduksi oleh Krakatau Steel misalnya. Panjangnya pun satu batang itu sekitar 50 meter yang kitapun belum pernah bisa membuatnya," jelasnya.
4. Demi menjaga kualitas tinggi
Pungky menjelaskan, kalau pihak mereka sempat alami kebingungan saat pengerjaan.
Alasannya, proyek kereta cepat Jakarta- Bandung harus berkualitas tinggi sehingga hasilnya perlu maksimal.
Hal itu yang akhirnya mendatangkan tukang las dari China, demi menjaga kualitas.
Editor : Muhammad Burhan