Jakarta - Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Semarang direncanakan menelan biaya hingga Rp 63,6 Trilyun. Proyek itu menjadi salah satu prioritas dalam rencana kerja Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun 2022.
"Pada 2022 sasaran prioritas nasional yaitu memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar melalui major project kereta cepat pulau Jawa," jelas Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI, Rabu (9/2/2022).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasukkan proyek kereta cepat Jakarta-Semarang ke daftar proyek prioritas strategis. Hal itu tercantum dalam Lampiran II Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024.
Secara detail pada 2022 ini akan dilakukan penataan emplasemen Stasiun Padalarang dan Stasiun Bandung untuk Konektivitas Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) antara Stasiun Padalarang-Stasiun Bandung.
Selain itu akan dilakukan pendampingan pelaksanaan perancangan dasar jalur kereta api tambahan Jakarta-Surabaya serta fasilitas operasi Stasiun Padalarang.
Kedua proyek kereta kecepatan tinggi di pulau Jawa itu diperkirakan akan menghabiskan anggaran sebesar Rp63,6 triliun. Sebesar Rp42 triliun di antaranya berasal dari skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Sementara, Rp21,6 triliun sisanya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pelaksana kedua proyek itu melibatkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan badan usaha.
Selain kereta cepat, proyek prioritas 2022 lainnya yaitu pembangunan sistem kereta api Makassar-Parepare pada segmen Maros-Kabupaten Barru sepanjang 59,6 km dan siding KA Mangilu-Tonasa 1,5 km.
Proyek prioritas ketiga adalah pengembangan sistem angkutan umum massal di enam wilayah metropolitan, yakni pembangunan jalan KA layang Medan-Binjai di kawasan perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo (Mebidangro), kemudian double track Kiaracondong-Cicalengka di Bandung Raya, dan sejumlah proyek fasilitas perkeretaapian di wilayah Jabodetabek.
Selain pembangunan dan peningkatan prasarana, pihaknya juga memprioritaskan program pelayanan kereta api perintis di sejumlah daerah.
Seperti di antaranya, subsidi perintis lintas Krueng Geukeuh-Kuta Blang, Tebing Tinggi-Kuala Tanjung, Binjai-Besitang, Lubuk Alung-Kayu Tanam, KA Bandara Internasional Minangkabau, subsidi LRT Sumatera, subsidi perintis KA Makassar-Pare pare, dan subsidi perintis lintas Purwosari-Wonogiri.
"Kami akan mempercepat pelaksanaan program dengan berkoordinasi dengan semua stakeholder. Selain itu, juga meningkatkan kualitas belanja agar efisien serta meningkatkan monitoring, evaluasi, dan pengawasan internal," ungkap Zulfikri.
Editor : Muhammad Burhan