get app
inews
Aa Text
Read Next : Lima Fakta vaksin booster diwajibkan  sebagai syarat mobilitas masyarakat

Waspada, orang tanpa gejala (OTG) menyumbang 24 persen penularan Covid-19 

Jum'at, 11 Februari 2022 | 13:09 WIB
header img
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatan OTG menyumbangkan sekitar 24 persen dari keseluruhan penularan . (Foto: MPI)


Trand  Kasus Positif covid 19 di Indonesia semakin meningkat  pada  hari ini  Ju,mat 11 Februari tahun 2022   laman  Kementrian Kesehatan merilis  Kasus Positif covid 19   bertambah menjadi   4.6 juta orang,  sedangkan  kesembuhan  mencapai  4.2 juta orang, hal ini membuat kita harus lebih berhati hati dan waspada  dengan orang yang ada disekitar kita,   walaupun kelihatan  sehat  orang  tanpa gejala  menyumbang 24 persen dari keseluruhan penularan. 


Orang tanpa gejala dapat menyumbangkan sekitar 24 persen dari keseluruhan penularan yang terjadi di populasi,” menurut Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan orang tanpa gejala (OTG) menyumbangkan sekitar 24 persen penularan Covid-19 yang terjadi di populasi. Hal ersebut berdasarkan studi dari China. kata Wiku, Kamis (10/2/2022). 


Hal yang paling penting, kata Wiku, adalah ada kecenderungan kehati-hatian yang lebih rendah pada OTG daripada yang bergejala. Orang yang tampak sakit akan cenderung mengisolasikan dirinya.
dengan teknologi yang ada, kemampuan OTG untuk menulari orang lain belum dapat diukur dengan pasti. “Metode testing seperti PCR yang dapat mengukur CT value sendiri hanya sekedar mengukur jumlah virus yang terdapat di dalam tubuh seseorang, bukan jumlah virus yang mampu ditularkan dari orang tersebut ke orang lain,” ungkap Wiku.

 
Hal yang paling penting, kata Wiku, adalah ada kecenderungan kehati-hatian yang lebih rendah pada OTG daripada yang bergejala. Orang yang tampak sakit akan cenderung mengisolasikan dirinya.
“sikap yang paling bijak adalah menerapkan prokes 3M secara menyeluruh baik kepada orang yang sehat maupun sakit,” paparnya. 


Berikutnya, kata Wiku, diperlukan pengawasan aktif khususnya pada tempat-tempat yang berisiko tinggi terhadap penularan seperti rumah sakit, kantor, atau sekolah. “Kemudian, memprioritaskan vaksinasi kepada kelompok rentan seperti lansia, komorbid, atau orang yang belum divaksin sama sekali untuk mencegah kematian yang tinggi,” 

Editor : Nanang Sulaeman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut