get app
inews
Aa Read Next : Harga Gandum Dunia Meroket, Begini Saran Jitu Ekonom ke Pemerintah

Tentara Ukraina Mendapat Sumbangan Berupa Bitcoin Hingga Rp5,7 M

Sabtu, 26 Februari 2022 | 13:17 WIB
header img
Tentara Ukraina mendapat sumbangan bitcoin senilai Rp5,7 M (Foto: Okezone.com)

JAKARTA - Tentara Ukraina mendapat sumbangan hampir USD400.000 setara Rp5,7 miliar berupa bitcoin, akibat Rusia melancarkan serangan besar-besaran.

Selama 12 jam, hampir USD400.000 setara Rp5,7 miliar dalam bentuk bitcoin disumbangkan ke Come Back Alive, sebuah organisasi non-pemerintah Ukraina yang memberikan dukungan kepada angkatan bersenjata, hal ini berdasarkan data Perusahaan Analitik Blockchain Elliptic.

Menurut Elliptic, putaran baru sumbangan kripto memanfaatkan tren yang terlihat dalam beberapa minggu terakhir, di mana sumbangan berjumlah ratusan ribu dolar telah membanjiri LSM Ukraina dan kelompok sukarelawan yang bekerja untuk mencegah serangan Rusia.

Aktivis pun menyebarkan kripto untuk berbagai tujuan, termasuk melengkapi tentara Ukraina dengan peralatan militer, persediaan medis, dan drone, serta mendanai pengembangan aplikasi pengenalan wajah yang dirancang untuk mengidentifikasi apakah seseorang adalah tentara bayaran atau mata-mata Rusia.

Kelompok sukarelawan telah lama meningkatkan pekerjaan militer Ukraina dengan menawarkan sumber daya dan tenaga kerja tambahan. Ketika Presiden Ukraina pro-Rusia Viktor Yanukovych digulingkan pada tahun 2014, misalnya, para sukarelawan melangkah untuk mendukung para pengunjuk rasa.

Menurut Elliptic, organisasi ini menerima dana dari donor swasta melalui transfer bank atau aplikasi pembayaran. Cryptocurrency seperti bitcoin telah menjadi lebih populer, bagaimanapun, karena mereka memungkinkan mereka untuk melewati lembaga keuangan yang mungkin memblokir pembayaran ke Ukraina.

Kelompok sukarelawan dan LSM secara kolektif telah mengumpulkan lebih dari USD1 juta dalam cryptocurrency, meskipun jumlah itu tampaknya dengan cepat bergerak lebih tinggi karena sumbangan datang di tengah serangan Rusia yang baru diluncurkan.

“Cryptocurrency semakin banyak digunakan untuk perang crowdfund, dengan persetujuan diam-diam dari pemerintah,” kata Kepala Ilmuwan Elliptic, Tom Robinson, dilansir dari CNBC, Jumat (25/2/2022).
 

Editor : Hadi Widodo

Follow Berita iNews Pantura di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut