get app
inews
Aa Read Next : Fakta Unik dan Menarik tentang Pawai Ogoh-Ogoh saat Perayaan Nyepi di Bali

Yuk Cari Tahu Rangkaian Ritual Hari Raya Nyepi  

Selasa, 01 Maret 2022 | 15:05 WIB
header img
Ilustrasi

Libur Nasional memperingati hari raya  Nyepi jatuh pada hari  Kamis, 3 Maret 2022 yang bertepatan dengan tahun barus saka 1944,  perlu traveler ketahui ada sejumlah ritual yang dilaksanakan oleh umat Hindu.

Begitupun setelah Nyepi masih ada tahapan lain, di antaranya:

1. Melasti, Tawur, Pengrupukan

Dua hari sebelum Nyepi, umat Hindu melakukan persembahyangan di laut maupun danau, sembari menyucikan segala benda sakral dari Pura.

Menurut kepercayaan Hindu, laut dan danau merupakan sumber air suci (Tirta Amerta) yang mampu menyucikan berbagai hal kotor (dalam diri manusia serta alam).

Tidak hanya upacara Melasti, dalam rangkaian Hari Raya Nyepi juga ada Tawur yang dilaksanakan sehari sebelum Nyepi, dengan menyiapkan sesajen (caru) di rumah masing-masing.


Kemudian, rangkaian hari raya Nyepi diikuti pengrupukan atau Mecaru, yaitu menebar nasi Tawur di sekeliling rumah sambil memukul kentongan hingga gaduh.

Makna dari pengrupukan ini bermaksud untuk mengusir Buta Kala yang ada di sekitaran tempat tinggal. Prosesi Mecaru khususnya di Bali turut dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh berwujud Buta Kala, yang menggambarkan sifat buruk manusia seperti tamak atau jahat.

Di akhir ritual,ogoh-ogoh tersebut dilenyapkan dengan cara dibakar sebagai bentuk membersihkan sifat buruk

2. Nyepi

Setelah Mecaru, keesokan harinya memasuki puncak Hari Raya Nyepi yang berlangsung selama 24 jam dan tidak ada aktivitas seperti biasa.

Pada Hari Penyepian (Catur Brata),umat Hindu tidak boleh menyalakan api, tidak boleh berpergian, tidak boleh berkegiatan apapun serta tidak boleh mencari hiburan.

Saat Hari Raya Nyepi, suasana lingkungan pun akan seperti kota mati, sunyi, sepi, hingga tidak ada cahaya lampu yang menerangi. Hal ini juga berlaku untuk wisatawan lokal maupun mancanegara, apabila sedang berkunjung ke Bali saat Nyepi maka harus ikut serta menghormati aturan tersebut.

Tujuan dari Penyepian ini sebagai bentuk introspeksi atau menyucikan diri, dengan melepas semua hal yang berhubungan dengan kehidupan duniawi dalam sehari penuh.

Saat Nyepi, bagi yang mampu disarankan berpuasa 24 jam, tapa, yoga maupun semadi untuk merenungi dosa-dosa sekaligus memberi kesiapan diri menyambut tahun baru

3. Ngembak Geni

Setelah Penyepian, ada ritual Ngembak Geni, yaitu umat Hindu melakukan Dharma Shanti atau mengunjungi keluarga dan tetangga untuk saling memaafkan satu sama lain.

Dharma Shanti ini sama seperti Lebaran, supaya menjadi lebih bersyukur, memaafkan segala kekeliruan di tahun sebelumnya dan memulai lembaran baru dengan hati yang bersih.

Berdasarkan pengertian kehinduan, Dharma Shanti adalah filsafat Tattwamasi yang memandang semua manusia di penjuru bumi sebagai ciptaan Ida Sanghyang Widhi Wasa.

Secara kodratnya, manusia harus saling menyayangi serta hidup dalam kerukunan dan kedamaian. Tradisi Ngembak Geni merupakan penutup dari rangkaian Hari Raya Nyepi umat Hindu yang berlangsung di Bali, pada setiap tahunnya

Editor : Hadi Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut