SEMARANG.iNewsPantura.id - Bank Indonesia terus berkomitmen mendukung program ketahanan pangan sekaligus mengakselerasi perkembangan industri syariah. Sejalan dengan hal tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menginisiasi program Jateng Halal Foodcamp 2024 yang merupakan rangkaian kegiatan Talkshow dan Bootcamp.
Kegiatan dilaksanakan dalam rangka memperluas edukasi bagi masyarakat terkait makanan yang halalan thayiban dan menciptakan kreasi makanan halal menggunakan produk olahan komoditas pangan strategis.
Selain itu juga untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas pondok pesantren untuk menjadi pelaku industri makanan halal, sekaligus menggaungkan syiar ekonomi syariah.
Kegiatan ini juga menjadi langkah strategis dalam melahirkan talenta-talenta berbakat dari pondok pesantren dan SMK di Jawa Tengah untuk mengembangkan sektor kuliner melalui berbagai seni kreasi pengolahan bahan pangan khas Jawa Tengah dan aneka olahan produk komoditas pangan strategis.
Tujuan akhir kegiatan ini adalah untuk memajukan ekosisten halal value chain di bidang olahan pangan, juga mendukung pengendalian inflasi.
Sebagai pembuka rangkaian kegiatan, digelar talkshow mengangkat tema “Kuliner Kreatif Masa Kini: Inovasi, Peluang Usaha, dan Tantangan ke Depan”.
Narasumber yang dihadirkan berasal dari ahli kuliner, praktisi dan UMKM, yaitu Chef Mili Hendratno (owner Mil’s Kitchen), Askan Setiabudi, CI, CHt (Entrepreneur) dan Ismiyati (owner Superoti). Para narasumber berbagi ilmu kepada sekitar 150 peserta yang berasal dari SMK jurusan Tata Boga, pondok pesantren dan UMKM kuliner di Jawa Tengah.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Ndari Surjaningsih menyampaikan pentingnya pemanfaatan dan pengolahan berbagai produk turunan dari komoditas yang menjadi sumber tekanan inflasi.
“Hal ini dapat menjadi peluang usaha yang menguntungkan bagi UMKM sekaligus sebagai bentuk kontribusi UMKM dalam menjaga stabilitas inflasi pangan, khususnya volatile food,”katanya.
Untuk itu diperlukan edukasi yang masif agar masyarakat terbiasa menggunakan produk olahan yang sehat melalui talkshow dan demo masak bersama chef.
Rangkaian acara berikutnya adalah bootcamp yang diikuti sekitar 15 pondok pesantren dan SMK jurusan Tata Boga. Para siswa mengikuti kegiatan klasikal dan cooking class yang dibimbing para chef profesional. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para guru, pendamping dan pelajar,santri di bidang tata boga, sekaligus melahirkan talenta pelaku usaha syariah bidang kuliner di Jawa Tengah.
Editor : Eddie Prayitno