get app
inews
Aa Read Next : Geser Jeff Bezos, Gautam Adani Orang Asia Pertama yang Jadi Orang Terkaya No 2 di Dunia

Kompak Merosot! Rupiah dan Pasar Uang di Asia Pasifik Terkoreksi Hari Ini 

Senin, 14 Maret 2022 | 09:06 WIB
header img
Kompak Merosot! Rupiah dan Pasar Uang di Asia Pasifik Terkoreksi Hari Ini Senin, 14/3/2022. (Foto: Freepic)

JAKARTA - Rupiah dan hampir seluruh Pasar uang di kawasan Asia Pasifik kompak terkoreksi di pasar spot hari ini atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan Senin pagi (14/3/2022).

Dikutip dari data Bloomberg, hingga pukul 10.00 WIB, mata uang Garuda turun -12 poin atau -0,08% di Rp14.313 per 1 dolar Amerika Serikat.

Tidak hanya nilai rupiah yang terkoreksi hampir seluruh Pasar uang di kawasan Asia Pasifik terpantau kompak merosot atas dolar AS, seperti Dolar Hong Kong koreksi -0,01% di 7,8295, Won Korea Selatan tertekan -0,21% di 1.239,66, dan Ringgit Malaysia anjlok -0,21% di 4,2010.

Peso Filipina tertekan -0,16% di 52,395, Dolar Taiwan turun -0,27% di 28,479, Baht Thailand longsor -0,38% di 33,425, Dolar Singapura anjlok -0,06% di 1,3647, dan Yuan China terpuruk -0,15% di 6,3496. Adapun Yen Jepang tertekan -0,39% di 117,74, sementara Dolar Australia terbenam -0,25% di 0,7272.

Indeks dolar yang mengukur kinerja sejumlah mata uang lainnya dibuka menguat 0,06% di 99,18, menanti kenaikan suku bunga dalam pertemuan komite federal Bank Sentral Amerika Serikat (AS) / Federal Reserve.

Kinerja moncer dolar membuat yen Jepang merosot ke level terendah barunya sejak lima tahun terakhir. Aset safe-haven lain seperti Swiss franc, juga mengalami hal serupa.

Seperti diketahui, Eropa tengah mengharapkan ada kemajuan atas pembicaraan damai Rusia-Ukraina. Sebelumnya Wakil Menteri Luar Negeri AS mengatakan Rusia menunjukkan tanda-tanda mungkin bersedia untuk melakukan negosiasi substantif atas Ukraina.

Penetapan suku bunga Bank sentral AS dalam pertemuan Federal (FOMC) pekan ini, diperkirakan akan menjadi perhatian investor. Pasar juga masih terus mengamati proyeksi frekuensi dan ukuran kenaikan acuan suku bunga tersebut.

"Sebagian besar akan bergantung pada pernyataan dalam konferensi pers FOMC," tulis analis CBA dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Senin (14/3/2022).

Editor : Hadi Widodo

Follow Berita iNews Pantura di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut