Tim Gabungan Lakukan Pencarian Terhadap Korban Kapal Tenggelam di Perairan Utara Wonokerto, Pekalong

PEKALONGAN, iNewsPantura.id – Tim gabungan yang terdiri dari anggota Pos AL Wonokerto, Polri, Satpol Air dan Basarnas tengah melakukan pencarian terhadap korban kapal tenggelam di perairan Wonokerto. Pencarian dilakukan dengan menggunakan kapal karet dari Basarnas dan sebagian melakukan penyisiran dengan berjalan kaki di sekitaran pesisir pantai Wonokerto.
Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso W, melalui Kasubsi Penmas Sihumas Iptu Suwarti mengatakan, kapal dengan anak buah kapal sebagian besar dari Batang ini diduga mengalami kebocoran, sehingga tenggelam di perairan Wonokerto Kabupaten Pekalongan.
“Bahwa pada hari Rabu (12/02/2025) sekitar pukul 03.30 wib, telah terjadi laka laut, dimana KM. SUMBER RIZQI tenggelam di perairan utara Wonokerto,” ujarnya.
Menurutnya, para korban berhasil dievakuasi kapal nelayan Pemalang yang tengah melaut di sekitaran perairan utara Wonokerto. Sebanyak 15 nelayan bisa diselamatkan, 1 tewas, dan dua nelayan lainnya masih hilang.
“Untuk korban yang hilang adalah Hermanto (35) warga Kelurahan Dracik Proyonanggan Kabupaten Batang dan Fatkhur (21) Waera Desa Rowosari Kabupaten Kendal. Dan pada hari ini, Kamis (13/02/2025) petugas gabungan telah melakukan pencarian kedua korban tersebut,” ungkap Iptu Warti..
Dari keterangan Kasubsi Penmas, bahwa hari ini telah selesai dilakukan penyisiran dan besok tinggal pemantauan sambil menunggu informasi dari Kapal Negara (KN) SADEWA 231 dari Basarnas Provinsi Jawa Tengah yang akan menyisir di lokasi laka laut di tengah utara laut Wonokerto.
“Sampai saat ini, kedua korban yang hilan masih belum ditemukan. Kegiatan penyisiran terkendala cuaca, karena angin siklus baratan yang besar dan kegiatan besok melakukan pemantauan saja,” kata dia.
Lebih lanjut, Iptu Warti mengungkapkan, pihaknya akan tetap mengupayakan dengan memberdayakan masyarakat nelayan untuk membantu pencarian terhadap korban.
Editor : Suryo Sukarno