KAI Daop 4 Semarang Ajak Pelaku Usaha Bergabung dalam Sistem Pengadaan Barang dan Jasa melalui RAPID

SEMARANG, iNewsPantura - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang mengundang para pelaku usaha untuk bergabung sebagai vendor dalam sistem pengadaan barang dan jasa melalui platform digital Rail E-Procurement In Digital (RAPID).
Sistem ini dirancang untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan kemudahan akses bagi perusahaan maupun perorangan yang ingin berpartisipasi dalam proses pengadaan di lingkungan KAI.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menyatakan bahwa penerapan RAPID merupakan langkah strategis dalam mendukung prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan transformasi digital di KAI.
“Melalui sistem RAPID, kami ingin memastikan bahwa proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan KAI berlangsung dengan lebih terbuka dan akuntabel. Dengan platform ini, para pelaku usaha dapat dengan mudah mendaftarkan diri serta mengakses informasi terkait pelelangan yang tersedia di KAI, khususnya di Daop 4 Semarang,” ujar Franoto.
Langkah-langkah pendaftaran vendor pada platform digital RAPID yakni dengab mengakses situs https://rapid.kai.id. Lalu membuatan akun dengan mengisi data yang diminta untuk mendapatkan akses ke sistem.
"Untuk pemenuhan persyaratan administrasi vendor harus menyiapkan dokumen sesuai dengan kategori usahanya yaitu perusahaan kecil,menengah dan besar," imbuh Franoto.
Ditambahkan untuk verifikasi dan persetujuan dilakukan setelah semua dokumen diunggah. PT KAI akan melakukan proses verifikasi. Jika memenuhi syarat, vendor akan mendapatkan persetujuan untuk mengikuti pengadaan barang dan jasa di lingkungan KAI Daop 4 Semarang.
Dengan terdaftar dalam RAPID, vendor akan memperoleh informasi terkini mengenai pelelangan barang dan jasa yang tersedia di lingkungan KAI.
“Implementasi RAPID merupakan komitmen kami dalam mendukung digitalisasi proses bisnis serta mewujudkan pengadaan barang dan jasa yang lebih transparan, akuntabel, dan efisien sesuai prinsip GCG,” tutup Franoto.
Editor : Yunibar SP