Kasus Kecelakaan Kerja PKU Muhammadiyah Blora , Periksa 12 Saksi Polisi Segera Tetapkan Tersangka

BLORA, iNewsPantura.id - Polisi segera menetapkan tersangka kasus kecelakaan kerja yang terjadi saat pembangunan gedung RS PKU Muhammadiyah Blora .
Polisi masih terus melakukan pemeriksaan terhadap insiden tersebut, yang menyebabkan 13 pekerja terjun bebas dari ketinggian 12 meter.
Kasat Reskrim Polres Blora AKP Selamet mengatakan, sampai dengan saat ini pihaknya telah memeriksa 12 saksi selain pekerja, pengawas, penanggung jawab lapangan dan akan segera menetapkan tersangka.
"Terkait alat mesin lift crane, saat ini masih diperiksa di Latfor Polda Jateng. Dan kami masih mendalami itu, dan nanti dalam beberapa Minggu ini, akan kami tetapkan sebagai tersangka hasil dari gelar perkara nanti", ungkap Kasat Reskrim Polres Blora kepada sejumlah media, Jumat, 21 Februari 2025.
Ditambahkan AKP Selamet, bahwa terkait dengan perkembangan para korban, pihak PKU Muhammadiyah sudah memberikan santunan dan terkait lain - lain juga sudah disampaikan kepada para korban.
"Dan untuk korban yang masih sakit, ada yang masih dirawat di RS Solo, PKU Muhammadiyah dan RSUD Blora", Imbuhnya.
Menurut AKP Selamet, dari hasil klarifikasi kepada para saksi, ada kelalaian terkait peralatan mesin lift crane, tidak ada perawatan maupun pengecekan terhadap penggunaan mesin itu.
"Semestinya, lift crane itu digunakan untuk mengangkut barang menuju lantai 2,3,4 dan 5, tapi fakta dilapangan lift crane itu digunakan untuk mengangkut manusia. Jadi kontruksinyapun berbeda ", jelas Kasat Reskrim.
Sampai dengan hari ini pekerjaan pembangunan sudah berjalan seperti biasa, karena untuk pemeriksaan dilapangan dari Satreskrim dan dan Latfor Polda Jateng sudah selesai.
"Kami sudah koordinasi dengan tim Latfor Polda Jateng, terkait dengan melanjutkan pekerjaan, namun wajib memperhatikan K3K untuk keperluan dan keselamatan kerja" , tutupnya.
Editor : Eddie Prayitno