get app
inews
Aa Text
Read Next : VIDEO – RSUD Soewondo Kendal Terendam Banjir

Warga di Kendal Masih Sulit  cari Gas Elpiji 3 Kilogram, di Warung Harga Tembus Rp 30.000

Senin, 03 Maret 2025 | 12:13 WIB
header img
Warga harus mendaftar dulu untuk mendapatkan jatah satu tabung  elpiji. iNews/eddie prayitno

KENDAL,iNewsPantura.id –  Memasuki bulan Ramadan, masyarakat di berbagai daerah, termasuk di Kendal, mengeluhkan kelangkaan gas melon  di warung pengecer.

Sejak menjelang bulan puasa, pasokan gas melon mulai menghilang dari warung pengecer.  Kelangkaan gas ini memaksa warga mencari gas hingga ke luar desa atau kecamatan, namun tetap sulit menemukannya. Bahkan jika ada, harga gas melon melambung jauh melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), mencapai Rp30.000 per tabung.

Suyono misalnya, warga Desa Pidodo, Kecamatan Patebon ini mengaku harus rela mengantri berjam-jam di pangkalan yang jauh dari rumahnya demi mendapatkan satu tabung gas. Bahkan, ia harus pergi ke toko agen gas di Kota Kendal karena di desanya gas benar-benar tidak tersedia.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini ia menggunakan kompor gas, namun jika tidak dapat gas, ia tidak bisa memasak karena tidak memiliki tungku kayu atau kompor minyak tanah.

“Sekarang susah untuk cari gas. Makanya saya jauh-jauh ke sana untuk mendapatkan gas. Kalau ada, harganya Rp30.000, tapi barangnya tidak ada. Saya lewat pedagang keliling juga gak dapat,” jelas Suyono.

Hal serupa dialami Irma, warga Karangsari, Kendal. Ia harus mengantri setiap minggu demi mendapatkan gas. Bahkan, ia hanya bisa membeli satu tabung per KTP. Jika terlambat antre, ia pasti tidak kebagian gas karena jumlahnya terbatas.

 “Sejak pertengahan Februari kemarin cari gas susah. Tapi kalau di pangkalan ini antri lama, tapi dapat. Saya antri sejak jam setengah tujuh pagi, baru jam 9 dapat,” jelas Irma.

Di sisi lain, beberapa pangkalan dan agen gas mengaku tidak mengalami kekurangan pasokan. Tiko, salah satu pemilik pangkalan gas, mengatakan bahwa pasokan gas tetap datang setiap dua hari sesuai permintaan. Namun, ia tidak mengetahui penyebab sulitnya gas di tingkat pengecer.

 “Kalau di pangkalan saya nggak ada masalah. Namun kalau di luar, sulit. Saya tidak tahu, di pangkalan harga stabil sesuai HET dan barang gas tidak dikurangi,” ungkapnya.

Budi, pengelola agen gas PT Kerja Kendal, mengungkapkan bahwa tidak ada masalah pasokan di tingkat agen. Namun, ia mendengar laporan tentang kelangkaan gas di masyarakat. Budi menduga hal ini terjadi karena panic buying.

Begitu ada isu gas langka, warga langsung membeli dalam jumlah banyak. Satu orang bisa membeli dua atau tiga tabung sekaligus, sehingga stok cepat habis. Oleh karena itu, pihaknya kini memberlakukan aturan bahwa satu KTP hanya boleh membeli satu tabung gas.

 “Sebenarnya dari Pertamina tidak ada pengurangan. Ini warga panic buying saja, begitu ada isu gas sulit, mereka yang punya tabung gas lebih dari dua, semuanya dibeli. Jadi, barang kan jadi susah di pengecer. Kalau agen, tabung kosong yang kita kirim masih sesuai,” terang Budi.

Masyarakat berharap ada langkah konkret dari pemerintah dan pihak terkait untuk memastikan distribusi gas melon berjalan lancar dan sesuai sasaran. Jika masalah ini tidak segera ditangani, dikhawatirkan kelangkaan gas akan semakin parah di tengah meningkatnya kebutuhan selama bulan Ramadan.

Editor : Eddie Prayitno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut