Medikdasmen Abdul Mu’thi Kunjungi Sekolah Terdampak Banjir Kudus

KUDUS, iNewsPantura.id – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu'ti, melakukan kunjungan kerja ke beberapa sekolah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (20/03/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung kondisi pendidikan serta mendengar aspirasi dari tenaga pendidik dan siswa di daerah tersebut.
Dalam kunjungannya, Mu'ti menekankan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan dasar dan menengah. “Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, termasuk melalui renovasi sekolah yang terdampak bencana dan peningkatan fasilitas pembelajaran,” ujar Mu’thi.
Sebagai bagian dari program prioritas Presiden, pemerintah juga tengah mendorong konsep smart classroom untuk diterapkan di berbagai sekolah secara bertahap mulai tahun ajaran baru.
Konsep ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dengan memanfaatkan teknologi modern dalam proses belajar-mengajar. Bantuan dari pemerintah akan diberikan kepada sekolah-sekolah terpilih guna mengembangkan konsep ini.
Dalam kunjungannya ke SD Negeri Setro Kalangan dan SD Negeri Pasuruhan Lor 3, perwakilan pemerintah meninjau kondisi sekolah, termasuk dampak banjir yang pernah melanda kawasan tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga kabupaten kudus, Harjuna Widada, mengucapkan terima kasih atas perhatian Mendikdasmen atas kunjungan ke sekolah yang terdampak banjir ini.
“Kondisi fisik sekolah khususnya yang terdampak banjir menjadi hal penting yang disoroti Pak Mu’thi karena ini menyangkut kenyaman proses belajar mengajar,” lanjutnya.
Renovasi sekolah yang mengalami kerusakan akibat bencana alam dan faktor usia memang menjadi salah satu prioritas utama pemerintah guna meningkatkan kualitas lingkungan belajar.
Selain infrastruktur, pemerintah juga tengah menyiapkan program pembelajaran mendalam (deep learning). Kurikulum baru ini tidak menggantikan Kurikulum Merdeka atau Kurikulum 2013, melainkan akan diterapkan secara bertahap di sekolah-sekolah yang telah memenuhi persyaratan.
“Uji publik serta penyusunan naskah akademik telah selesai, dan pelatihan bagi tenaga pengajar tingkat nasional akan segera dimulai,” ucap Mu’thi.
Terkait dengan efisiensi pendidikan, pemerintah mendukung kebijakan regrouping sekolah, terutama bagi sekolah-sekolah dengan jumlah murid yang sangat sedikit.
“Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi anggaran dan efektivitas pembelajaran, meski tetap mempertimbangkan jarak sekolah agar tidak terlalu jauh bagi siswa,” kata Mu’thi.
Program ini juga melibatkan pemerintah daerah dalam pengawasan dan pelaksanaan pembangunan agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan adanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan bantuan fisik ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan mutu pendidikan nasional.
Ke depan, kementerian berencana untuk terus meningkatkan alokasi dana serta memperluas cakupan bantuan fisik ini agar lebih banyak sekolah yang mendapatkan manfaat. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian standar pendidikan yang lebih baik di seluruh Indonesia.
Editor : Eddie Prayitno