get app
inews
Aa Text
Read Next : Purworejo Jadi Contoh Swasembada Pangan, Panen Raya Jagung Gunakan Mesin Corn Harvester

Jepara Luncurkan Program Je Farming, Dorong Petani Muda dan Ketahanan Pangan Daerah

Rabu, 29 Oktober 2025 | 18:57 WIB
header img
Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar bersama Direktur Perumda Aneka Usaha Jepara, Wike Dwi Utomo turut dalam penanaman bibit cabai dalam peluncuran program Je Farming di Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan. Foto: iNewsPantura.id/ Alip S

Selain di Kecapi, proyek serupa juga dikembangkan di desa lain seperti di Desa Suwawal Barat, Suwawal Timur, Balong, dan Batealit. Dari sisi ekonomi, Jepara dinilai memiliki potensi besar karena struktur tanahnya cukup ideal untuk tanaman cabai dengan rata-rata pH tanah sekitar 6.

Dikatakan, Je.Farming menargetkan tiga segmen pasar utama untuk penjualannya nanti, yakni industri (seperti Indofood), ritel modern, serta produsen produk sambal lokal. Dengan pola tersebut, hasil panen diharapkan dapat terserap secara optimal.

“Kalau panen surplus, hasilnya akan kita salurkan ke industri. Dengan luas lahan yang direncanakan mencapai 1,5 hektare hingga akhir tahun ini, kebutuhan cabai di Jepara yang mencapai 3.000 ton per tahun masih berpotensi besar untuk dipenuhi dari dalam daerah,” ujar Wike.

Dalam hitungan produksi, lanjut Wike, satu hektare lahan dengan 20 ribu tanaman cabai dapat menghasilkan sekitar 4 ton cabai merah besar. Saat ini, total lahan yang dikerjasamakan mencapai hampir dua hektare dengan total 14 ribu bibit yang ditanam di wilayah Desa Kecapi. Program ini sendiri juga melibatkan kelompok tani (poktan), kelompok wanita tani (KWT), serta Junior Farming dari sekolah di sekitar lokasi sebagai bagian dari edukasi dan regenerasi petani muda.

Selain cabai, program Je.Farming juga menanam komoditas jagung, yang memiliki segmen pasar besar serta cocok dengan luasan lahan kering yang mencapai 75 persen di Kabupaten Jepara. Wike juga menambahkan, ke depannya akan dikembangkan tanaman sayuran untuk mendukung suplai ke sejumlah SPPG di Jepara. Hal ini penting mengingat sebagian besar kebutuhan sayuran di Jepara masih bergantung dari luar daerah.

“Jepara ini sebenarnya darurat pangan. Banyak komoditas, termasuk sayur, yang masih didatangkan dari luar. Karena itu, kami ingin memperkuat ketahanan pangan dari hulu, dimulai dari petani dan lahan-lahan kita sendiri,” pungkas Wike.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut