Ribuan Tenaga Terampil Berpeluang Magang ke Jepang Lewat Business Matching Fair di Semarang
SEMARANG, iNewsPantura.id — Upaya memperluas peluang kerja bagi tenaga terampil Indonesia terus digencarkan. DPW III Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) Jawa Tengah–DIY bersama Prefektur Yamaguchi, Jepang, menggelar Business Matching Fair di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang, Senin (10/11/2025).
Kegiatan ini menjadi ajang pertemuan antara lembaga pengirim tenaga kerja Indonesia (Sending Organization) dan lembaga penerima dari Jepang (Accepting Organization) untuk memperkuat kerja sama pemagangan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.
Wujudkan Kemitraan Nyata Indonesia–Jepang
Ketua DPW Wilayah III AP2LN Jateng–DIY, Aris Sutikno, mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan menghasilkan kesepakatan konkret dalam perekrutan tenaga kerja dan penguatan jejaring antar lembaga.
“Kami berharap ada realisasi nyata dari pertemuan ini yang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak — baik Indonesia maupun Jepang,” ujarnya.
Sementara Ketua Umum AP2LN, Firman Budiyanto, menegaskan bahwa tenaga kerja Indonesia yang dikirim ke Jepang merupakan sumber daya manusia (SDM) terlatih dan siap kerja.
“SDM yang kita kirim sudah melalui pelatihan bahasa, kedisiplinan, dan keterampilan sesuai standar industri Jepang. Mereka bukan hanya siap kerja, tapi juga siap bersaing,” tegasnya.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Pusat
Perwakilan Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah, Masduqi, menyambut positif penyelenggaraan kegiatan tersebut. Menurutnya, forum seperti ini dapat menjadi solusi nyata untuk mengurangi jumlah pengangguran di Jawa Tengah.
“Dari sekitar 21 juta angkatan kerja di Jawa Tengah, masih ada sekitar 1 juta orang yang menunggu kesempatan kerja. Karena itu, kami sangat mendukung kegiatan seperti ini,” ungkapnya.
Masduqi juga berharap kerja sama pemagangan dengan Jepang tidak hanya membuka lapangan kerja, tapi juga memperkuat transfer teknologi dan peningkatan kompetensi tenaga kerja lokal.
Dukungan senada disampaikan oleh Staf Khusus Kementerian Ketenagakerjaan, Muhammad Arfian. Ia menilai, kegiatan Business Matching Fair ini merupakan momentum penting dalam memperluas skema pemagangan internasional.
“Ini kegiatan yang sangat strategis dan jarang terjadi, bahkan mungkin baru pertama kali diadakan. Kami berharap AP2LN terus konsisten menyelenggarakannya,” ujarnya.
Targetkan Skema Pengiriman yang Lebih Terstruktur
Melalui kegiatan ini, AP2LN bersama mitra dari Jepang menargetkan terwujudnya pola pengiriman tenaga kerja yang lebih terstruktur, profesional, dan berkelanjutan, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi ribuan calon peserta magang di wilayah Jawa Tengah dan DIY.
“Semoga kegiatan ini menjadi langkah konkret menuju peningkatan daya saing tenaga kerja Indonesia di tingkat global,” tutup Firman Budiyanto.
Editor : Suryo Sukarno