Tanam Satu Pohon Hari Ini, Berarti Menanam Kehidupan Anak Cucu di Masa Depan.

BANYUMAS, iNewsPantura.id - Dalam upaya menjaga keseimbangan alam dan mengurangi dampak perubahan iklim, gerakan penanaman pohon kembali digalakkan di berbagai daerah. Kegiatan ini menjadi simbol nyata kepedulian masyarakat terhadap kelestarian lingkungan hidup.

Sebagai wujud kecintaan dan kepedulian pada masa depan lingkungan, ratusan warga bersama komunitas pecinta alam, dan aparat pemerintah melakukan penanaman ribuan bibit pohon di kawasan hijau.
Jenis pohon yang ditanam-pun beragam yang diyakini mampu menjaga resapan air dan menambah keasrian lingkungan.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memperindah wilayah, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam menekan laju pemanasan global serta mencegah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Untuk itulah upaya pemulihan lingkungan di Desa Tunjung, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, digencarkan melalui penanaman 2.352 pohon di area seluas 12 hektare.

Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Basuki, sebagai lembaga yang melakukan kegiatan ini menekankan kegiatan tersebut sebagai bagian dari Program SOLUSI yang berfokus pada perbaikan lanskap dari hulu hingga pesisir di wilayah Daerah Aliran Sungai ( DAS ) Serayu.
Tentunya merehabilitasi lahan kritis sekaligus memperkuat ekonomi warga melalui tanaman konservasi dan buah adalah bagian dari tujuan kegiatan ini pula.

Agus, selaku Ketua LMDH Wana Basuki menyampaikan apresiasi penuh terhadap dukungan dari seluruh pihak yang hadir. Partisipasi dan apresiasi lintas lembaga tentunya merupakan bentuk dorongan bagi masyarakat untuk konsisten merawat kawasan hutan. 

“Kami bersyukur dan sangat senang dengan semua pihak yang datang dan mendukung kerja petani untuk memulihkan lahan kritis,”  kata Agus.

Bappedalitbang Banyumas yang menyebut program ini sejalan dengan prioritas pembangunan daerah, khususnya Swasembada Pangan Lokal dan perbaikan kualitas lingkungan dalam Program TRILAS.

Ciptaning Dasyandani, SE, M.Si, selaku Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Bappedalitbang Banyumas, menyebutkan jika keragaman jenis tanaman yang ditanam menjadi modal penting untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus rehabilitasi lahan. 

"Mengutip ahli lingkungan Prof. Emil Salim, pentingnya menanam pohon sebagai investasi jangka panjang bagi kehidupan manusia. Menanam pohon bukan sekadar menumbuhkan batang dan daun, tetapi menumbuhkan harapan. Pohon adalah paru-paru bumi yang menjaga agar manusia tetap bisa bernapas dan hidup berkelanjutan, ujar Ciptaning Dasyandani dalam wawancara.

“Penanaman ini tidak hanya memperbaiki lingkungan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung produksi pangan lokal,” tambah Ciptaning.

Perum Perhutani KPH Banyumas Timur melalui Kepala RPH Jatilawang menyatakan komitmennya dalam mendukung penanaman ini. Kolaborasi antara Perhutani, masyarakat, dan mitra lainnya akan terus diperkuat demi menjaga kelestarian hutan.

“Ini bentuk kerja sama yang akan terus kami tingkatkan untuk memastikan hutan tetap terjaga,” katanya.

Beragam jenis bibit ditanam dalam kegiatan tersebut, di antaranya nangka, kakao, sawo, aren, gamal, dan gayam.

Penghijauan ini secara seremoni dilakukan Selasa (11/11) yang digelar bersama sejumlah instansi dan organisasi, antara lain Bappedalitbang Banyumas, Dinas Kehutanan CDK VI, Perum Perhutani, Muspika, Pemerintah Desa Tunjung, Karang Taruna, Kelompok Wanita Tani, Yayasan Kehati, serta ARuPA.

Sementara itu, Muhammad Korebima dari Yayasan KEHATI menyampaikan terima kasih atas gotong royong semua pihak yang terlibat. Ia menjelaskan bahwa Program SOLUSI yaitu GIZ, ICRAF, Kehati, dan SNV menekankan perbaikan lingkungan secara terpadu dari hulu ke hilir.

“Kami berharap pohon-pohon yang ditanam hari ini dirawat dengan baik sehingga ke depan mampu memberikan manfaat sesuai harapan,” pungkasnya.

Editor : Suryo Sukarno