Dari Jelantah Jadi Manfaat: Pemkot Semarang Apresiasi Inovasi Pelajar di Pasar Johar
SEMARANG, iNewsPantura.id – Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin menghadiri kegiatan Pelatihan Lilin Aromaterapi Berbasis Jelantah yang diselenggarakan oleh Lembaga Keterampilan dan Pelatihan (LKP) Johar Selatan Baru di lantai 4 Pasar Johar, Kamis (20/11). Kegiatan ini diikuti oleh para siswa SMP sebagai bagian dari pembelajaran keterampilan dan edukasi lingkungan.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki nilai penting untuk membangun kesadaran lingkungan sejak dini. “Minyak jelantah kalau dibuang begitu saja maka akan merusak lingkungan kita,” ujarnya kepada para peserta. Ia menambahkan bahwa melalui pelatihan ini, siswa dapat memahami bagaimana limbah rumah tangga dapat diolah menjadi produk bermanfaat seperti lilin aromaterapi dan sabun cuci.
Menurut Aik Solikati, Ketua Paguyuban LKP Johar Selatan Baru, pelatihan ini bukan hanya sekadar kegiatan prakarya, tetapi juga merupakan usaha strategis untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan pelajar, sekaligus memanfaatkan limbah rumah tangga yang selama ini dianggap tidak berharga agar menjadi barang bernilai jual.
Iswar juga mengapresiasi LKP Johar Selatan Baru serta pihak sekolah yang telah membawa siswa untuk belajar langsung di Pasar Johar, salah satu ikon sejarah Kota Semarang. Ia menyampaikan, “Pasar Johar ini adalah bangunan heritage yang merupakan kebanggaan kita semua. Anak-anak harus tahu sejarah itu, agar kalian tidak lupa dari pendiri-pendiri bangsa dan negara ini.”
Selain edukasi keterampilan dan lingkungan, kegiatan ini juga menjadi momentum pembentukan karakter pelajar. Merujuk materi pembinaan sebelumnya mengenai kenakalan remaja, Wakil Wali Kota mengingatkan, “Jangan sampai kalian terjebak dalam persoalan kenakalan remaja. Jangan menjadi anak yang suka tawuran, bullying, atau terjerumus narkoba. Lakukan hal-hal yang positif dalam kehidupan kalian sehari-hari.”
Ia juga menyinggung visi besar Indonesia Emas 2045, mengajak para pelajar untuk mempersiapkan diri sejak dini. “Kalau sekarang kalian nakal, maka tahun 2045 kalian tidak dapat jatah ketika Indonesia menjadi makmur. Karena di tahun 2045 kalian berusia 34 tahun, masa-masa produktif untuk mengawal bangsa ini.”
Dalam penutupnya, Wakil Wali Kota mengajak para siswa untuk menjaga lingkungan, melestarikan sejarah, dan membangun kebiasaan baik sebagai generasi penerus bangsa.
“Tetap jaga kebersamaan kalian, jaga mental, dan lakukan hal-hal positif setiap hari,” pesannya.
Pemkot akan menjajaki kolaborasi lebih lanjut dengan LKP, sekolah, dan komunitas lokal agar pelatihan semacam ini dapat diperluas, diperkuat, dan menjadi bagian dari ekosistem kewirausahaan di Semarang.
Editor : Suryo Sukarno