Tutup Lomba Kampung Hebat 2025, Tekankan Pentingnya Inovasi dan Guyub Rukun
SEMARANG,iNewsPantura.id – Lomba Kampung Hebat Kota Semarang 2025 sudah memasuki tahun ke-7. Kegiatan ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi wadah untuk menumbuhkan inovasi dan kreativitas warga.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengingatkan agar kegiatan ini tidak berhenti hanya sebagai ajang yang berorientasi pada hadiah atau penilaian semata.
"RT itu pengurusnya menjadi kunci sukses dari guyub rukun yang ada di RT. Dan guyub rukun di RT ini menjadi salah satu kunci utama yang membuat Kota Semarang semakin hebat,” ujar Agustina.
Kompetisi tahunan ini merupakan hasil kolaborasi antara Jawa Pos Radar Semarang dan Pemkot Semarang melalui DP3A.
Sejak pertama digelar, Lomba Kampung Hebat terbukti meningkatkan gotong-royong, memperkuat kepedulian warga terhadap lingkungan, sekaligus mendorong program pemberdayaan yang berkelanjutan.
Kolaborasi tersebut juga dinilai berhasil membangun value bahwa pembangunan kota perlu dilakukan, disiarkan, dan dirayakan bersama.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga menyampaikan apresiasi kepada Radar Semarang sebagai mitra strategis yang konsisten menggunakan jurnalisme konstruktif untuk menampilkan inovasi kampung serta mendorong perubahan sosial.
Ia memberikan motivasi khusus bagi kampung yang belum berhasil meraih gelar juara.
"Yang tidak menang bukan berarti kurang baik, mungkin kurang terlihat. Karena (sudah) dapat 25 juta per RT semakin hebat berarti (kampungnya)," ujarnya, merujuk pada dukungan operasional Rp25 juta per RT yang diberikan Pemkot Semarang setiap tahun.
Lomba Kampung Hebat Kota Semarang 2025 mengusung tema “Bersatu, Semakin Kompak, Semakin Hebat.” Terdapat dua kategori yang dilombakan, yakni Kampung Pilah Sampah dan Pro Lingkungan serta Kampung Kreatif dan Inovatif.
Kategori Pilah Sampah selaras dengan visi Pemkot Semarang dalam mewujudkan Gerakan Semarang Bersih, yang menempatkan pengelolaan sampah sebagai isu utama.
Gerakan ini dipertegas melalui program ASN Wegah Nyampah, yang mendorong ASN menjadi teladan dalam perilaku bersih dan memilah sampah.
"Saya lihat bank sampah itu jumlahnya baru seribu sekian lah. Sementara RT kita aja 10.000 sekian. Artinya baru 10%. Nah, ini kalau diberikan reward pasti mereka akan semakin rajin dan rapi," tutur Agustina.
Tahun ini, sebanyak 177 peserta dinyatakan lolos seleksi administrasi, dengan 36 finalis yang melalui proses verifikasi lapangan untuk memperebutkan total hadiah Rp51 juta pada dua kategori lomba.
Di akhir sambutan, Wali Kota memberikan selamat kepada seluruh pemenang sekaligus mendorong seluruh kampung untuk terus melahirkan inovasi dan memperkuat kerja kolaboratif.
"Tahun depan selain kampungnya, orangnya—pengurus RT-nya—kali ya yang dilombakan. Saya minta supaya pengurus RT lebih baik diberikan apresiasi di tahun berikutnya kategori RT terbaik," tandasnya.
Editor : Eddie Prayitno