get app
inews
Aa Text
Read Next : Perkuat Sinergi, DLH, Dinkes, dan PLTU Batang Tandatangani Perjanjian Kerja Sama

Kasus HIV di Batang Tembus 1.059 Orang, Pemkab Libatkan Semua Pihak dalam Sosialisasi

Senin, 01 Desember 2025 | 16:10 WIB
header img
Sosialisasi dan penguatan peran kepada PKK bidan desa, kader Posyandu untuk pencegahan/ penularan HIV AIDS. Foto : dok

BATANG, iNewsPantura.id – Situasi HIV/AIDS di Kabupaten Batang Jawa Tengah kembali menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Data Komisi Penanggulanan Aids ( KPA) dan Dinas Kesehatan Batang mencatat, dalam periode November 2024 hingga Oktober 2025, dari estimasi 1.360 ODHIV (Orang Dengan HIV), telah ditemukan 1.059 kasus.

Dari jumlah itu, 494 ODHIV ( orang dengan HIV) menjalani pengobatan ARV (anti retro viral) , 565 orang tercatat loss to follow up, dan 158 ODHIV telah menjalani tes Viral Load. Sebanyak 140 orang menunjukkan Viral Load tersupresi, menandakan pengobatan ARV berjalan efektif.

Sebaran Merata di Semua Usia dan Kecamatan

Kasus HIV di Batang ditemukan di semua kelompok usia, mulai dari balita hingga lansia di atas 60 tahun. Semua kecamatan di Kabupaten Batang tercatat memiliki kasus, dengan Kecamatan Batang menjadi yang tertinggi. Kelompok usia produktif masih menjadi penyumbang angka paling besar.

115 Kasus Baru dari 11.645 Orang Berisiko yang Diskrining

Selama Januari–Oktober 2025, sebanyak 11.645 orang kelompok berisiko telah menjalani skrining HIV. Dari jumlah ini, ditemukan 115 orang positif, menandakan temuan kasus baru masih terus bermunculan.

Populasi LSL/Gay Meningkat Cukup Tajam

KPA Batang melaporkan adanya kenaikan signifikan jumlah LSL (Lelaki Seks dengan Lelaki) atau gay di wilayah tersebut. Kelompok ini termasuk populasi kunci yang perlu pendekatan khusus karena risiko penularan yang tinggi. Data rinci mengenai kenaikan populasi telah disampaikan dalam laporan resmi KPA.

PKK, Bidan Desa, dan Kader Posyandu Turun Tangan di Lapangan

Upaya pemerintah tidak hanya lewat penjangkauan ke populasi kunci, tetapi juga penguatan edukasi kepada masyarakat melalui jalur keluarga dan desa.

Sosialisasi dilakukan dengan melibatkan banyak unsur di tingkat bawah, antara lain: PKK tingkat kabupaten hingga desa, bidan desa, kader Posyandu, serta tokoh masyarakat dan relawan kesehatan.

Mereka diberi pelatihan mengenai pencegahan, cara penularan, dan pentingnya tes HIV sukarela (VCT) untuk mempercepat temuan kasus sejak dini.

Wakil Bupati Batang Suyono, yang juga menjabat Ketua Pelaksana 1 Komisi Penanggulanan Aids (KPA) Batang , menegaskan bahwa penanganan HIV/AIDS membutuhkan keterlibatan seluruh elemen masyarakat.

“Penanggulangan HIV tidak bisa hanya mengandalkan Dinas Kesehatan atau KPA. Ini masalah bersama. Karena itu kami melibatkan PKK, bidan desa, dan kader Posyandu agar edukasi masuk sampai tingkat keluarga,” ujarnya.

Suyono menambahkan bahwa Pemkab Batang sudah menyusun strategi 2025, mulai dari edukasi masif, peningkatan akses layanan kesehatan, penguatan pendampingan ODHIV ( orang dengan HIV) , hingga kerja sama lintas sektor.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut