get app
inews
Aa Text
Read Next : Sambut Ramadan Ratusan Santri di Blora Ikuti Pawai Ta'aruf

Hadapi Krisis Ekonomi Terburuk,  Para Menteri dan Gubernur Bank Sentral Sri Lanka Mengundurkan Diri

Kamis, 07 April 2022 | 12:07 WIB
header img
Gubernur bank sentral Sri Lanka Ajith Nivard Cabraal Mengundurkan diri akibat krisis ekonomi (Foto: sindonews)

KOLOMBO, iNews.id - Setelah para menteri, Gubernur bank sentral Sri Lanka Ajith Nivard Cabraal juga telah mengajukan pengunduran diri akibat krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dasawarsa.  

Pengumuman pengunduran diri Ajith datang setelah semua menteri di kabinet Sri Lanka mengundurkan diri. Sementara itu, para pengunjuk rasa yang marah telah menyerukan agar perdana menteri dan presiden negara itu juga mundur dari jabatannya.

Kekurangan mata uang asing yang parah telah membuat pemerintah Sri Lanka tidak mampu membayar impor yang penting, termasuk bahan bakar. Negara kepulauan dengan penduduk sekitar 22 juta jiwa itu menderita krisis ekonomi paling parah sejak meraih kemerdekaan dari Inggris pada 1948.    

Sementara itu, bank sentral sedianya akan mengumumkan suku bunga pada Selasa (5/4/2022) tetapi menunda pengumuman tersebut malam tadi tanpa memberikan kepastian kapan akan mengumumkannya.  

Lakshini Fernando, dari Asia Securities memperkirakan, bank sentral akan menaikkan suku bunga setidaknya dua poin untuk menstabilkan rupee Sri Lanka. Mata uang tersebut telah kehilangan lebih dari 30 persen nilainya terhadap dolar AS sejak terdevaluasi bulan lalu. Fernando memperkirakan, pasar kemungkinan akan bereaksi positif terhadap pengunduran diri Cabraal.  

"Kuncinya adalah siapa yang mengambil alih pada saat ini. Kami jelas membutuhkan lebih banyak kejelasan tentang kebijakan untuk momentum yang lebih kuat," jelas Fernando, dikutip dari BBC, Selasa (5/4/2022). 

Adapun para demonstran turun ke jalan-jalan di ibu kota Kolombo ketika rumah dan bisnis mengalami pemadaman listrik hingga 13 jam. Sri Lanka juga menghadapi krisis dan inflasi yang melonjak, setelah negara itu secara tajam mendevaluasi mata uangnya bulan lalu menjelang pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) mengenai bailout. Itu terjadi ketika 26 menteri Sri Lanka telah mengajukan surat pengunduran diri. 

Sementara itu, mantan pengacara Presiden Gotabaya Rajapaksa dan mantan menteri kehakiman negara itu Ali Sabry, dilantik sebagai menteri keuangan baru pada Senin (4/4/2022). 

Sementara dengan terganggunya dewan kebijakan moneter, diskusi mendatang dengan IMF akhir bulan ini juga bisa berdampak.  Adapun Cabraal diangkat sebagai gubernur bank sentral ke-16 pada September tahun lalu. Dia sebelumnya juga pernah menjabat gubernur bank sentral Sri Lankan selama hampir satu dekade, sejak Juli 2006 hingga Januari 2015.

Editor : Hadi Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut